Ini Penyebab Harga Bitcoin 2.0 Naik Hampir 200 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Harga Ethereum, cryptocurrency terfavorit setelah bitcoin menyentuh Rp7,13 juta pada pekan pertama September 2020. Ini merupakan harga tertinggi Ethereum dalam dua tahun terakhir.
Kenaikan harga ini karena sistem decentralized finance/DeFi yang tengah digandrungi.
Harga Ethereum mencapai Rp7,13 juta di bursa INDODAX, Indonesia bitcoin dan crypto asset exchanger pada 2 Agustus 2020. Kenaikan harga Ethereum hampir 200% jika dilihat dari Maret 2020. Saat itu, harga Ethereum hanya Rp2,7 juta.
CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan permintaan Ethereum meningkat drastis karena sistem DeFi yang sedang digandrungi. Permintaan Ethereum secara masif membuat harga juga meningkat secara drastis.
“DeFi mendorong permintaan Ethereum. Sehingga, harganya juga meningkat secara drastis. Sebagian besar jaringan DeFi dibangun di atas platform Ethereum,” kata Oscar, Rabu (2/9).
Ethereum merupakan platform menyimpan aset uang dengan satuan ETH yang dikembangkan oleh Vitalik Buterin. Saat ini, Ethereum masih sering diperbincangkan di dunia cryptocurrency.
Ethereum sangat berbeda dari cryptocurrency lain seperti Bitcoin, Litecoin atau bahkan Ripple.
Pertumbuhan Ethereum diproyeksikan sebagai jaringan karena blockchain tidak hanya digunakan untuk kontrak dan transaksi pintar, tetapi aset kripto yang sebenarnya sering dibangun di atas blockchain Ethereum. Ini memberikan nilai tambah karena spekulasi seputar masa depan pasar crypto yang positif.
Harga Ethereum mencapai Rp7,13 juta di bursa INDODAX, Indonesia bitcoin dan crypto asset exchanger pada 2 Agustus 2020.
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Sekda Batanghari Tersangka Kasus Investasi Bodong
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Harga Kripto Turun, Ini Analisis Pakar soal Penyebabnya
- Gen Z dan Milenial Punya Gaya Cicilan Berbeda, Ini Tips dari Insight Investments
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar, CEO Indodax Ingatkan Hal ini