Ini Penyebab Harga Cabai Melambung Tinggi
Selasa, 28 Februari 2017 – 01:42 WIB

Pedagang Rica atau Cabai. ILUSTRASI. FOTO: Malut Post/JPNN.com
jpnn.com - jpnn.com - Harga cabai di Kota Ternate, Maluku Utara, masih sangat mahal karena pasokannya berkurang.
Padahal, selain impor, kebutuhan cabai juga dipasok petani lokal.
Namun, banyak petani yang justru memilih menjual cabai ke luar Malut.
Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Kota Ternate M Tauhid Soleman mengatakan, penjualan cabai Malut ke luar daerah membuat harga di Ternate dan daerah lain di Malut menjadi tinggi.
Dia mencontohkan di Wairoto Halmahera Tengah dan di Halmahera Timur, dikirim ke Papua.
“Padahal kita di sini butuh cabai,” kata Tauhid kepada Malut Post.
Salah satu alasan cabai dijual ke Papua karena harganya tinggi, yakni Rp 47 ribu per kilogram.
Sedangkan di Malut hanya Rp 20 ribu per kilogram.
Harga cabai di Kota Ternate, Maluku Utara, masih sangat mahal karena pasokannya berkurang.
BERITA TERKAIT
- Harga Cabai Rawit Masih Pedas, Sebegini Per Kilogram
- Harga Pangan Masih Bergejolak, tetapi Perlahan Turun
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Rp 91.600 Per Kilogram
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, hingga Minyak Goreng Merangkak Naik
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Makin Mahal, Bawang Ikut-ikutan
- Cabai Rawit Masih Rp 89.400 Per Kilogram, Harga Bawang Putih Makin Tinggi