Ini Penyebab Kredit Perbankan pada UMKM Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Minimnya pemahaman masyarakat usaha menjadi tantangan bagi perusahaan pelat merah di bidang penjaminan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Namun, hadirnya penjaminan menjadi solusi mengatasi permasalahan bagi UMKM.
Direktur Utama (Dirut) Perum Jamkrindo Diding S Anwar mengatakan, informasi asimetris menyebabkan calon kreditur tidak mempunyai pengetahuan mendalam tentang calon debitur.
“Dalam industri penjaminan ada tiga pihak yang terlibat dalam proses bisnis ini. Selain penjamin, penerima jaminan, serta terjamin. Praktik penjaminan bukan hal yang baru. Hampir semua negara menggunakan instrumen penjaminan dalam membantu UMKM mengakses sumber pendanaan,” kata Diding beberapa waktu lalu.
Dia menilai UMKM memiliki peran strategis dalam struktur perekonomian Indonesia.
Namun, akses pendanaaan UMKM masih rendah. Bahkan, ada yang belum memiliki akses.
“Salah satu penyebab rendahnya kredit perbankan kepada UMKM adalah terjadinya informasi asimetris antara perbankan dengan UMKM. Calon kreditur tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang calon debitur. Sedangkan calon debitur berupaya memoles data untuk meningkatkan daya tarik terhadap calon kreditur,” jelasnya.
Informasi yang salah ini, kata dia, menyebabkan seleksi dan keliru serta moral hazard.
Minimnya pemahaman masyarakat usaha menjadi tantangan bagi perusahaan pelat merah di bidang penjaminan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia