Ini Penyebab Kredit Perbankan pada UMKM Rendah

jpnn.com, JAKARTA - Minimnya pemahaman masyarakat usaha menjadi tantangan bagi perusahaan pelat merah di bidang penjaminan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Namun, hadirnya penjaminan menjadi solusi mengatasi permasalahan bagi UMKM.
Direktur Utama (Dirut) Perum Jamkrindo Diding S Anwar mengatakan, informasi asimetris menyebabkan calon kreditur tidak mempunyai pengetahuan mendalam tentang calon debitur.
“Dalam industri penjaminan ada tiga pihak yang terlibat dalam proses bisnis ini. Selain penjamin, penerima jaminan, serta terjamin. Praktik penjaminan bukan hal yang baru. Hampir semua negara menggunakan instrumen penjaminan dalam membantu UMKM mengakses sumber pendanaan,” kata Diding beberapa waktu lalu.
Dia menilai UMKM memiliki peran strategis dalam struktur perekonomian Indonesia.
Namun, akses pendanaaan UMKM masih rendah. Bahkan, ada yang belum memiliki akses.
“Salah satu penyebab rendahnya kredit perbankan kepada UMKM adalah terjadinya informasi asimetris antara perbankan dengan UMKM. Calon kreditur tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang calon debitur. Sedangkan calon debitur berupaya memoles data untuk meningkatkan daya tarik terhadap calon kreditur,” jelasnya.
Informasi yang salah ini, kata dia, menyebabkan seleksi dan keliru serta moral hazard.
Minimnya pemahaman masyarakat usaha menjadi tantangan bagi perusahaan pelat merah di bidang penjaminan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
- Ciptakan Peluang Ekspor UMKM, Bea Cukai-PT Pos Soft Launching Export Collaboration Room
- Pelaku Usaha Jakarta Merespons Positif Keberadaan Aplikasi Kantong UMKM
- Hijrahfest 2025 dan Woman Festive jadi Wadah Perkuat Ekosistem Halal
- Penjual Kopi Kaki Lima Berkembang Usahanya Setelah Gabung PNM Mekaar
- GRIB Jaya Dorong UMKM dan Perputaran Ekonomi lewat Festival Ramadan 2025
- Allo Bank Salurkan Rp 250 Miliar untuk Akulaku Finance