Ini Penyebab Partisipasi Pemilu di LN Rendah
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) Wahid Supriyadi, mengakui ada sejumlah hal yang mengakibatkan tidak optimalnya tingkat partisipasi pemilih di luar negeri dalam pemilu legislatif 2014.
Antara lain, pemilih mengeluh tidak mengenal calon anggota legislatif yang ada. Selain itu mereka juga mengkritisi mengapa suara luar negeri masuk ke daerah pemilihan DKI 2.
“Khusus pemilih di Timur Tengah, itu 80 persen bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mereka ada kesulitan sendiri. Untuk memilih lewat jasa pos nggak bisa. Alamat di Timteng hanya lewat po-box. Kemudian akses memilih tidak diberikan majikan,” katanya dalam rapat pleno penghitungan suara untuk pemilih luar negeri di gedung KPU, Jakarta, Rabu (23/4)
Penyebab lain, surat suara juga ada beberapa yang rusak, kemudian kekurangan teknis lainnya. Namun masalah-masalah terkait urusan administrasi ini, kata Wahid, dapat diatasi tapi lewat kerja sama dari semua elemen yang ada.
Karena itu meski penghitungan belum dapat dilakukan secara menyeluruh, mengingat masih terdapat 35 panitia pemilihan luar negeri (PPLN) yang belum mengirimkan hasil pemungutan suara dari 130 PPLN yang ada, Wahid meyakini tingkat partisipasi pemilih luar negeri tahun ini lebih baik dari pemilu 2009 lalu.
Ia mencontohkan seperti di Kuala Lumpur, dari 44.801 masyarakat yang menggunakan hak pilihnya, 5.875 pemilih menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara. Sementara sisanya memilih lewat drop box.
“Untuk meningkatkan partisipasi, KPU telah menetapkan selain dengan TPS, juga lewat sistem pos dan drop box. Dari catatan kami upaya ini dinilai cukup efektif. Jadi kami melihat ada presentase partisipasi pemilu 2014 akan melewati persentase pemilu 2009 yang hanya berjumlah 22.3 persen,” katanya.
Proses rekapitulasi pemilih luar negeri diketahui telah dimulai sejak pukul 10.00 WIB, Rabu pagi dan masih terus berlanjut hingga pukul 24.00 WIB.(gir/jpnn)
JAKARTA - Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) Wahid Supriyadi, mengakui ada sejumlah hal yang mengakibatkan tidak optimalnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Momen Seskab Teddy Dampingi Presiden Prabowo Temui Presiden Joe Biden di Gedung Putih
- Wamentrans Viva Yoga Berencana Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Program Food Estate
- Wamen Viva Yoga: Kami Rancang Pembangunan Sentra Sapi Perah di Daerah Transmigrasi
- Ramses Nilai Rencana Bangun Universitas HAM Sangat Tepat di Indonesia
- Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta