Ini Penyebab Proyek MRT Molor Menurut Ahok
jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui pelaksanaan megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) terlambat atau molor dua bulan dari jadwal yang sudah ditetapkan. Seharusnya, pembangunan proyek transportasi masal itu sudah dimulai sejak April 2014 lalu.
Namun hingga Juni ini, proyek yang dananya bantuan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) belum terlaksana sama sekali. Bahkan, hingga kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI disibukkan dengan pembebasan lahan. Penyebabnya lainnya proyek itu molor adalah masalah pembenahan utilitas jaringan bawah tanah di sepanjang jalur MRT.
”Pembangunan MRT terlambat karena soal utilitas yang belum selesai, seperti utilitas gas, PLN dan Telkom,” ujarnya kemarin (26/6).
Basuki juga mengatakan, selain masalah-masalah tersebut, MRT juga terkendala pembangunan jalan pengganti di lokasi Stasiun Lebak Bulus, Cipete, Haji Nawi, Blok A, dan Blok M, serta rencana lahan untuk pembangunan jalur layang transportasi berbasis rel itu di Jalan Kartini juga masih dalam tahap negosiasi harga.
Padahal, seharusnya lahan-lahan itu sudah bebas pada Februari-Maret 2014. ”Lahan Perumahan Polri itu cuma tukar saja. Kita juga lambat sih. Menteri Keuangan itu bilang, kita bisa lepasin tapi kamu juga lepasin buat saya yaitu lahan kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Aku sudah oke dan ngomong dari tahun lalu ke BPKD, tapi BPKD kita kerja lambat. Makanya mau kita ganti kepala BPKD. Aku mau kirim surat ke Kementerian Dalam Negeri untuk ganti Kepala BPKD,” cetusnya.
Pejabat yang akrab disapa Ahok ini juga mengatakan, dia tidak ingin pembangunan MRT terkendala yang membuat penyelesaian pembangunan fisiknya tidak tepat sesuai dengan jadwal. Karena MRT menjadi tulang punggung transportasi di Jakarta selain Kereta Rel Listrik (KRL) yang dikelola PT KAI.
”Karena bagaimana pun, tulang punggung utama transportasi di Jakarta adalah transportasi berbasis rel seperti KRL dan MRT. Karena MRT dan KRL kalau diterjemahkan tuh mirip. Bentuknya sama, semuanya sama kok,” tegasnya juga.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT, Dono Bustami optimistis keterlambatan karena faktor utilitas dan pembebasan lahan akan segera bisa diatasi. Namun, dia berharap agar persoalan non teknis, seperti kesalahpahaman antara Pemprov DKI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait rekomendasi pembongkaran Stadion Lebak Bulus bisa segera dituntaskan.
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui pelaksanaan megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) terlambat atau
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS