Ini Penyebab Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Hal ini tercermin dalam data pada Senin 13 Januari 2025, nilai tukar Rupiah mencapai Rp 16.281.
Menanggapi hal itu, Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar AS bakal sulit untuk rebound atau bangkit secara signifikan.
“Hingga penutupan, Rupiah diperkirakan hanya dapat bertahan dan susah untuk rebound secara signifikan,” ujar Lukman, Selasa (14/1).
Kurs Rupiah sulit rebound karena indeks dolar AS berada di level tertinggi baru dalam dua tahun terakhir, yakni 109,96 pada Jumat 10 Januari 2025 dan 109,65 pada Senin 13 Januari 2025.
Antisipasi investor terhadap data inflasi AS yang bakal dirilis pekan ini diprediksi bakal menjadi faktor penting penguatan dolar AS pada pekan ini dan menekan nilai tukar rupiah.
Inflasi utama AS diperkirakan akan naik 0,3 persen month to month (MoM) dan meningkat dari 2,7 persen menjadi 2.8 persen year on year (YoY).
Lukman menuturkan, secara garis besar, nilai tukar Rupiah dan mata uang regional sudah melemah cukup besar terhadap dolar AS.
Hal ini menurut Lukman, karena data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256 ribu, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212 ribu.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Lantas apa penyebabnya?
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- 3 Kapal Perang China Berlabuh di Jakarta, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama