Ini Perbedaan Anggaran Klub ISL dan Divisi Utama
jpnn.com - DIVISI Utama dan Indonesia Super League (ISL) ada dua kompetisi yang memiliki gap besar. Apalagi jika dilihat dari sisi finansial dan komersialisasi kompetisi.
Divisi Utama tak memberikan keuntungan, karena sponsor besar sulit untuk masuk. Bahkan, operator kompetisi PT Liga Indonesia (PT LI) harus rela keluar uang banyak, untuk sekedar memberi subsidi ke klub.
Meski demikian, kompetisi Divisi Utana disebut lebih murah pembiayaannya dibanding ISL. Manajer Persiwa Wamena Agus Santoso mengungkapkan besaran kebutuhan yang berbeda jauh dibanding harus mengurus tim di ISL, membuat Persiwa siap berkompetisi di Divisi Utama.
"Kalau saat ini, keuangan tim kami tak mampu tampil di ISL. Kalau Divisi Utama oke, karena memang selisihnya bisa empat sampai lima kali lipat," katanya.
Di ISL, kebutuhan minimal dalam satu musim adalah Rp 15 miliar. Itupun dengan asumsi jumlah pemain ditekan, dibawah 25 orang pemain, dan biaya akomodasi transportasi klub ditekan sampai kualitas yang ekonomis.
Di Divisi Utama, Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar, sudah lebih-lebih bagi Persiwa untuk berkompetisi. Itu karena kontrak pemain tak tinggi dan jumlah pertandingan tak terlalu banyak seperti ISL.
"Kompetisinya pun dimulai dari level regional dulu, sebelum ke nasional. Itu yang menekan pembiayaan," ungkapnya. (dkk/jpnn)
DIVISI Utama dan Indonesia Super League (ISL) ada dua kompetisi yang memiliki gap besar. Apalagi jika dilihat dari sisi finansial dan komersialisasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- MotoGP 2025: Alasan Jorge Martin Pilih Membumi
- PSBS vs Persib: Maung Bandung Pincang, Bojan Hodak tak Risau
- Debut Apik Bidadari Cantik dari Bulgaria, Langsung Bikin Gresik Kalah di Kandang
- Proliga 2025: Thuy Cedera, Gresik Petrokimia Kalah dari Jakarta Livin
- Asyik, Laga Pelita Jaya vs Dewa United Disiarkan Gratis di Youtube
- Nova Arianto Cukup Puas Komposisi Skuad Timnas U-17 Indonesia, tetapi Punya Catatan