Ini Perbedaan Open dan Closed System Pada Rokok Elektrik

jpnn.com, JAKARTA - Ketua KONVO, Hokkop Situngkir menjelaskan mengenai device atau alat rokok elektrik yang disajikan dengan open dan closed System.
Adapun perbedaan terbesar dari kedua system ini yakni isi ulang. Open System didisain untuk bisa diisi ulang oleh penggunanya.
Dalam device Open System ini, terdapat tangki kosong untuk diisi e-liquid. Sedangkan dalam device Closed System tidak ada yang bisa diisi ulang alias setelah kosong atau habis, langsung dibuang.
Open System dalam semua aspek, cukup murah serta fleksibel dirubah sesuai keperluan penggunanya.
Semua bisa diganti dari daya tahannya, bahan material coil nya, aliran hembusan asap dari device nya hingga kekuatan baterai, yang tentunya bisa terbantu karena bisa di charge ulang (untuk hal ini sama dengan Closed System).
"Bagi konsumen yang mengharapkan kebebasan, fleksibilitas dengan harga terjangkau, memilih device yang Open System jadi opsi yang bagus. Device ini juga memberi keuntungan besar buat penggunanya karena menawarkan varian rasa yang sangat variatif dan bisa diubah-ubah," ujar Hokkop.
Varian e-liquid yang jumlahnya ratusan itu juga sekaligus menjamin konsumennya untuk mendapat rasa yang benar-benar cocok untuk dirinya.
Yang tak kalah penting, harga relatif lebih murah dari yang didapat di device Closed System.
Bagi kalian yang masih bingung dengan open dan closed system pada rokok elektrik atau vape bisa membaca artikel berikut.
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Misinformasi Tentang Bahaya Rokok Elektronik Terus Meningkat
- Selang Sehari, Bea Cukai Tegal Amankan Ribuan Batang Rokok Ilegal di 2 Wilayah Ini
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi
- Ini Tindak Lanjut Pelanggaran Cukai di Magetan Setelah Sanksi Administrasi Terbayarkan