Ini Perbedaan Pod dan Mod Pada Rokok Elektrik

E-liquid yang digunakan pada mod biasanya nikotin freebase serta cairan PG dan atau VG.
PG dikenal untuk meningkatkan rasa dan konsistensi, sementara VG yang lebih tebal akan meningkatkan kepadatan uap yang dihasilkan.
“Oleh karena itu, pengguna mod dapat bermain dengan rasio PG dan VG untuk menemukan rasa dan sensasi vape yang unik. Kemampuan menyesuaikan pengaturan mod tersebut menjadikan mod perangkat yang ideal bagi mereka yang ingin bermain dengan pengalaman vaping mereka," jelas Hokkop.
Kelemahan mod adalah ukuran, kepraktisan dan keterjangkauan biayanya. Karena mod memiliki berbagai bagian yang dapat diatur sesuai selera dan pilihan e-liquid, idealnya membutuhkan satu kotak khusus berisikan peralatan untuk mengganti koil, batre, kapas, dan lain-lain.
Sementara Pod, tidak seperti mod, tidak dibuat untuk memproduksi uap yang seperti awan.
Pod menggunakan jenis teknologi sub-ohm yang sama dengan mod untuk membuat uap, meskipun dengan daya dan suhu yang lebih rendah.
Dari segi bentuk pun, pod biasanya berbentuk lebih ramping dan memiliki banyak pilihan yang penuh gaya.
“Hadirnya pod sangat ideal bagi mereka yang mencari vape berkualitas, bebas repot, dan nyaman bagi mereka yang memiliki gaya hidup on-the-go,” terang dia.
Ada perbedaan penting lainnya dari rokok elektrik, yang harus dipertimbangkan vapers saat memutuskan untuk membeli.
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Misinformasi Tentang Bahaya Rokok Elektronik Terus Meningkat
- Selang Sehari, Bea Cukai Tegal Amankan Ribuan Batang Rokok Ilegal di 2 Wilayah Ini
- Perkembangan Industri Rokok Elektrik Perlu diimbangi Edukasi dan Regulasi
- Ini Tindak Lanjut Pelanggaran Cukai di Magetan Setelah Sanksi Administrasi Terbayarkan