Ini Permintaan Presiden Jokowi kepada Negara-negara Maju, Penting Banget
jpnn.com, SKOTLANDIA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta kepada negara-negara maju agar mendorong sinkronisasi kebijakan dengan bangsa-bangsa yang berkembang mengenai perubahan iklim.
Menurutnya, negara maju punya tanggung jawab untuk menunjukkan langkah lebih konkret dalam hal pengendalian iklim.
"Terutama dalam hal dukungan pendanaan untuk negara-negara berkembang dalam melakukan transisi energi dari fossil fuel ke renewable energy,” kata Presiden Jokowi dalam CEOs Forum yang dihadiri beberapa investor besar asal Inggris di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
Pria asal Solo itu berharap bahwa pendanaan adaptasi sebesar USD 100 miliar dari negara maju harus segera dipenuhi.
Sebab, pendanaan tersebut bisa mempercepat upaya penanganan perubahan iklim.
Jokowi menyebut Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan langkah konkret dalam hal pengendalian iklim.
"Laju deforestasi kita saat ini yang paling rendah selama 20 tahun, tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen. Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4 kali lebih besar dibandingkan lahan gambut," jelasnya.
Oleh karena itu, Jokowi percaya bahwa Indonesia akan dapat memenuhi komitmen pada 2030 di dalam Paris Agreement, yaitu pengurangan emisi sebesar 29 persen secara unconditional.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan permintaan kepada negara-negara maju saat berbicara di Skotlandia.
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP Gegara Membangkang & Temui Jokowi Saat Pilkada 2024
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Bicara Akar Masalah PSN PIK, Chandra Singgung Potensi Konflik Agraria
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia