Ini Pesan MUI soal Gerhana Matahari
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'aruf Amin meminta umat Islam tidak menafsirkan peristiwa gerhana matahari total (GMT) di sejumlah daerah di tanah air sebagai hal mistik. Menurutnya, gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Tuhan yang bisa dijelaskan secara ilmu pengetahuan melalui astronomi.
"Seperti dalam hadis Rasulullah SAW, gerhana bukan karena ada matinya seseorang. Ini tanda-tanda alam, tanda kebesaran Tuhan. Jangan dikaitkan dengan yang mistik," katanya saat dihubungi JPNN.com di Jakarta. Minggu (6/3).
Sejumlah daerah di Indonesia akan mengalami GMT pada 9 Maret yang akan datang. Sedangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya telah mengimbau masyarakat melaksanakan salat gerhana pada 9 Maret nanti.
Sedangkan pengurus MUI di daerah-daerah yang mengalami GMT juga sudah mengeluarkan imbauan tentang salat gerhana. Bagaimana dengan MUI Pusat?
"Itu imbauan MUI di daerah saja, yang memang di sana terjadi gerhana. Memang disunahkan salat gerhana," tambahnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran