Ini Plus Minus Jika Ibu Kota Pindah ke Palangka Raya
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Rumor pemindahan ibu kota pemerintahan dari Jakarta ke Palangka Raya semakin santer terdengar.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sudah terang-terangan siap menerima kehormatan itu.
Namun, pemindahan ibu kota tentu memiliki sisi plus dan minus.
Akademisi Norsani Darlan mengatakan, dampak sosial yang positif dan negatif akan muncul jika wacana itu menjadi kenyataan.
"Saya kira positifnya sangat diuntungkan karena dipindahkan dengan jumlah penduduk belum padat dan lapangan kerja dapat terpenuhi," jelas Norsani sebagaimana dilansir Kalteng Pos, Rabu (21/3).
Dia menambahkan, sumber daya manusia (SMD) harus dipersiapkan sehingga masyarakat lokal tak terpinggirkan.
"Pemerintah harus memberikan penyuluhan sejak dini agar masyarakat memiliki pendidikan yang baik minimal SMA sederajat ke atas dan bisa menghadapi kemajuan nantinya," imbuh Norsani.
Menurut Norsani, pemerintah daerah harus memberikan keterampilan nonformal kepada masyarakat.
Rumor pemindahan ibu kota pemerintahan dari Jakarta ke Palangka Raya semakin santer terdengar.
- Debat Sengit soal Pemindahan Balai Kota, Pramono Sindir Ridwan Kamil Soal Imajinasi
- Istri Polisi di Palangka Raya Menipu 2 Orang Mencapai Rp 315 Juta
- Telah Mempermalukan Polri, Bripda Wahyu Dipecat Tak Terhormat, Lihat Coretan Itu
- Menurut Jokowi, Pemindahan Ibu Kota ke IKN Keputusan Seluruh Rakyat Indonesia
- Dalam Sehari BRM Bisa Mencuri Barang Berharga di Dalam Mobil
- Jokowi Gelar Sidang Kabinet Paripurna di IKN 12 Agustus, Semua Menteri Hadir