Ini Prediksi BNPB soal Kejadian Bencana di 2019
Pada 2018, ujar Sutopo, telah terjadi 2564 kejadian bencana yang menyebabkan 3.349 orang meninggal, 1.432 hilang, 21.064 luka-luka, 10,2 juta mengungsi dan terdampak, serta 319.527 unit rumah rusak.
Dari 2564 bencana, itu terdiri dari 2.481 (96,8 persen) bencana hidrometeorologi, dan 83 (3,2 persen) bencana geologi.
"Meskipun bencana geologi hanya terjadi 83 kejadian (3,2 persen), namun menyebabkan dampak bencana yang lebih besar khususnya gempa bumi dan tsunami," ungkapnya.
Menurut dia, kejadian 23 kali gempa bumi yang merusak telah menyebabkan 572 meninggal dunia, 2.001 luka-luka, 483.399 mengungsi dan terdampak, serta 226.667 unit rumah rusak.
Gempa bumi diikuti tsunami dan likuifaksi terjadi hanya satu kali, namun menyebabkan 3.475 orang meninggal dan hilang, 4.438 luka-luka, 221.450 mengungsi dan terdampak, serta 68.451 unit rumah rusak berat.
"Bencana tsunami hanya terjadi sekali, yaitu di Selat Sunda, telah menyebabkan 453 meninggal dan hilang, 14.059 luka-luka, 41.132 mengungsi dan terdampak, serta 2.259 rumah rusak," paparnya.
Lebih lanjut Sutopo memaparkan, dibandingkan 2017, jumlah bencana pada 2018 mengalami penurunan 10,32 persen. Jumlah bencana pada 2017 adalah 2858.
Sedangkan korban meninggal mengalami kenaikan. Pada 2017, korban meninggal akibat bencana 309 orang. Jumlah itu naik 984 persen pada 2018 yang tercatat korban meninggal 3.349 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan prediksi mengenai bencana alam di 2019
- BNPB Imbau Pemerintah Daerah Siap Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi Basah
- Gerak Cepat, PNM Peduli Salurkan Bantuan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
- Badan Geologi: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Awas, Berpotensi Erupsi Susulan
- Korban Gempa Garut Bersabar, Bantuan Perbaikan Rumah Masih Proses Pemutakhiran
- Gerak Cepat di Tengah Bencana, BAZNAS Bali Dapat Pujian
- Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Sudah Tiba di Yordania