Ini Prediksi Nilai Tukar Rupiah Hingga Akhir 2017
jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan pembatasan produksi minyak Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) bakal berimbas pada harga minyak.
Harga minyak mentah dunia diprediksi masih akan bergejolak hingga penghujung tahun ini.
Karena itu, situasi tersebut bakal sangat memengaruhi gerak minyak dunia.
Kondisi itu semakin pelik menyusul sikap Rusia yang tidak mau mengikuti aturan pembatasan produksi OPEC.
”Itu akan sedikit menekan harga minyak dunia. Kemudian, secara tren harga minyak masih tertekan, masih di kisaran USD 40 per barel,” tutur Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, (11/7).
Menurut Ariston, pergerakan harga minyak mentah hingga akhir tahun ini akan berada di kisaran USD 40 hingga USD 48 per barel.
Saat ini, harga minyak mentah berada di level USD 44 per barel (West Texas Intermediaries/WTI).
Apalagi, dalam jangka pendek, secara tren masih turun. Banderol minyak akan mengikuti circuit pada level support USD 40-48 per barel hingga penghujung tahun.
Kebijakan pembatasan produksi minyak Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) bakal berimbas pada harga minyak.
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun