Ini Prediksi Nilai Tukar Rupiah Hingga Akhir 2017
Pembatasan produksi, sambung Ariston, sangat berperan terhadap gejolak harga minyak mentah.
Di Amerika Serikat (AS), misalnya, produksi mulai turun dan diharapkan dapat mendongkrak sedikit harga minyak dunia.
Karena itu, hingga penghujung tahun ini, gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diprediksi berada di kisaran Rp 13.400-13.500 per USD.
Fluktuasi nilai tukar terjadi seiring pengaruh sentimen eksternal.
Adapun sentimen memiliki potensi besar untuk memengaruhi nilai tukar adalah wacana kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun ini.
Di sisi lain, realisasi target pertumbuhan ekonomi pemerintah pada kuartal kedua juga diprediksi bakal berefek pada pergerakan rupiah.
Kalau realisasi pertumbuhan di bawah target, nilai tukar dipercaya akan melemah.
Hal tersebut akan mendorong Bank Indonesia (BI) mengambil tindakan stabilisasi rupiah.
Kebijakan pembatasan produksi minyak Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) bakal berimbas pada harga minyak.
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Peradi Jalin Kerja Sama dengan BINS Untuk Beri Pembekalan ke Advokat
- BI Sebut Pedagang Harus Terima Tunai & Non-Tunai, Dirut TDC: Fitur Kuncinya