Ini Prediksi Pergerakan Rupiah pada 2018
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah memang harus mewaspadai kebijakan reformasi pajak yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
Sebab, kebijakan tersebut akan memengaruhi aliran modal masuk ke negara berkembang.
Efek pemotongan pajak di AS jangka panjang membuat banyak investor asing yang tertarik memindahkan portofolio investasinya ke negara superpower itu.
Hal itu dikhawatirkan mendorong pelarian modal sehingga rupiah berada dalam tekanan.
Rupiah tahun depan diperkirakan berada di angka 13.700–13.900 per dolar AS.
Karena itu, lanjut Bhima, diperlukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.
Biasanya Bank Indonesia (BI) akan mengandalkan cadangan devisa.
Dampaknya, cadangan devisa yang sempat mencetak rekor tertinggi akan terus tergerus akibat pelemahan rupiah.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah memang harus mewaspadai kebijakan reformasi pajak yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Rupiah Hari Ini Melorot Lagi, Harga Emas Makin Meroket!
- Ramalan Bank Indonesia Bikin Peluang Rupiah Melaju ke Level Rp 15.500