Ini Prediksi Pergerakan Rupiah pada 2018
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah memang harus mewaspadai kebijakan reformasi pajak yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
Sebab, kebijakan tersebut akan memengaruhi aliran modal masuk ke negara berkembang.
Efek pemotongan pajak di AS jangka panjang membuat banyak investor asing yang tertarik memindahkan portofolio investasinya ke negara superpower itu.
Hal itu dikhawatirkan mendorong pelarian modal sehingga rupiah berada dalam tekanan.
Rupiah tahun depan diperkirakan berada di angka 13.700–13.900 per dolar AS.
Karena itu, lanjut Bhima, diperlukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.
Biasanya Bank Indonesia (BI) akan mengandalkan cadangan devisa.
Dampaknya, cadangan devisa yang sempat mencetak rekor tertinggi akan terus tergerus akibat pelemahan rupiah.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah memang harus mewaspadai kebijakan reformasi pajak yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah