Ini Prediksi Pergerakan Rupiah pada 2018
Senin, 25 Desember 2017 – 20:05 WIB
Selain itu, kinerja ekspor-impor bisa terganggu karena ketidakpastian nilai tukar rupiah.
Kebijakan AS lain yang perlu dicermati, kata Bhima, adalah ancaman kenaikan Fed rate hingga empat kali pada 2018.
Hal tersebut membuat suku bunga acuan diprediksi bertahan atau bahkan naik 25–50 bps.
”Kemudian ketegangan yang diciptakan AS di Timur Tengah dan Semenanjung Korea juga turut memperkeruh stabilitas geopolitik global. Hal itu yang akan memengaruhi harga minyak mentah dunia. Imbasnya, harga minyak mentah diproyeksi menembus 80 USD per barel tahun depan,” papar Bhima, Minggu (24/12). (ken/c21/sof)
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah memang harus mewaspadai kebijakan reformasi pajak yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin