Ini Rencana Yasonna Laoly untuk 16 WNI yang Sempat Hilang di Turki

jpnn.com - JAKARTA - Keberadaan 16 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat menghilang di Turki juga membuat Kementerian Hukum dan HAM (Kemhukham) ikut repot. Pasalnya, persoalan keimigrasian ke-16 WNI itu memang menjadi urusan Kemhukham.
Menurut Menkumham Yasonna Laoly, demi mengembalikan 16 WNI itu dari Turki ke Indonesia maka Kemhukham perlu berkoordinasi dengan pemda asal para warga yang diduga berupaya bergabung dengan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) itu. Pasalnya, para WNI itu sudah menjual semua harta bendanya sebelum berangkat ke Turki untuk bergabung dengan ISIS.
"Persoalannya mereka sudah jual hartanya, jadi barangkali harus kerja sama dengan pemda setempat. Kalau boleh masih ada orang tuanya, bisa dikembalikan karena ada anak-anak," ujar Yasonna di Jakarta, Minggu (22/3).
Yasonna tidak merinci lebih jauh daerah asal para WNI itu. Yang pasti, kata dia, mereka stibanya di Indonesia nanti akan langsung diproses di keimigrasian terlebih dahulu. Setelah itu, tuturnya, akan para WNI dari Turki akan diserahkan ke Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
"Ini yang harus dipikirkan bersama-sama dengan pemda dan Polri untuk mencari solusi," sambungnya.
Selain itu, masalah kewarganegaraan para WNI itu juga akan dibahas lagi. Sebab, ada wacana mencabut kewarganegaraan para pengikut ISIS.
Masalahnya, kata Yasonna, Indonesia belum ada aturan khusus terkait itu. Sedangkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang mengatur soal keikutsertaan WNI di ISIS masih dibahas bersama Kementerian Polhukam.
"Indonesia tak menganut sistem stateless (tanpa kewarganegaraan, red). Sementara diselesaikan dulu masalah-masalah yang ada. Soal bagaimana keterlibatannya kan Polri yang tahu, tapi tetap diawasi," tandas Yasonna.(flo/jpnn)
JAKARTA - Keberadaan 16 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat menghilang di Turki juga membuat Kementerian Hukum dan HAM (Kemhukham) ikut repot.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Honorer di Jabatan Tampungan Diangkat PPPK Tahap 2? Info BKN Bikin Degdegan