Ini Saran Mas Ibas Soal Sekolah Lima Hari

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyikapi dengan bijak rencana penerapan program sekolah lima hari dalam seminggu.
Pasalnya, sampai saat ini rencana tersebut justru memunculkan polemik di tengah masyarakat.
"Niat baik memajukan pendidikan di Indonesia harus didukung. Namun sejauh mana Kemendikbud telah mengkaji kebijakan tersebut. Apakah sudah secara komprehensif atau belum," ujar pria yang akrab disapa Ibas tersebut, di Jakarta, Minggu (18/6).
Anggota Komisi X DPR ini menilai, membangun karakter anak didik di sekolah tidak berarti hanya dengan menambah jam belajar siswa. Karena hal tersebut justru mengorbankan waktu para siswa untuk bersosialisasi di lingkungan dan bersama keluarga.
"Saya kira silakan rembug pendidikan nasional terlebih dahulu, agar sinkron antarlembaga, antaraturan agar tidak menimbulkan kekhawatiran," ucap Ibas.
Selain memaksimalkan sosialisasi dan mendengarkan aspirasi elemen masyarakat, Ibas juga mendorong kebijakan sistem sekolah delapan jam tidak memberatkan pihak sekolah seperti guru, orang tua dan anak didik.
"Keberpihakan pada orang tua dan siswa harus diperhatikan. Jelas jangan sampai menambah beban anggaran sekolah yang pada akhirnya membebani orang tua siswa. Harus jelas target dalam setiap tahapannya," pungkas Ibas. (gir/jpnn)
Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyikapi dengan bijak rencana penerapan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Syahrial Nasution, Alumni Unpar yang Dipercaya AHY Jadi Wakil Sekjen Partai Demokrat
- Ditunjuk AHY Jadi Bendum Demokrat, Irwan Fecho Mundur dari Stafsus Mentrans
- Putra Sumba NTT Gustaf Tamo Mbapa Dipilih Sebagai Deputi BPOKK DPP Partai Demokrat
- Hijrah ke Partai Demokrat, Afriansyah Noor Didapuk Jadi Wasekjen
- Ditunjuk Jadi Kepala Badan DPP Demokrat, HBL Masuk Ring 1 AHY Bersama Menteri PU
- Ibas Kawal Langsung Program Pro-Rakyat Prabowo, dari Irigasi hingga Sembako Terjangkau