Ini soal Tunjangan, Penting Diketahui Para Dosen
jpnn.com - JAKARTA – Hasil kunjungan singkat diaspora ilmuan ke perguruan tinggi negeri (PTN) menyimpulkan, waktu dosen habis untuk mengajar.
Sehingga fungsi dosen sebagai peneliti dan inovator tidak bisa berjalan maksimal. Publikasi ilmiah dan invoasi para dosen jadi minim.
Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti mengakui sebagian besar waktu dosen di kampus memang habis untuk mengajar dan kegiatan administrasi lainnya.
Sementara hasil paparan dari para diaspora menyebutkan, di luar negeri para dosen justru kosentrasi pada riset, publikasi, dan inovasi.
’’Saya akui di Indonesia itu lebih banyak mengajar lebih banyak income,’’ jelasnya di Jakarta kemarin.
Sementara pengakuan dari diaspora yang tinggal di Inggris menyebutkan, kegiatan mengajar para dosen memang menjadi perhitungan kinerja.
Namun perhitungan kinerja dari mengajar tidak menjadi pertimbangan pemberian tunjangan kinerja.
Ghufron mengatakan Kemenristekdikti akan menata sistem pengajaran di kampus. Sehingga konsentrasi dosen tidak melulu pada mengajar.
JAKARTA – Hasil kunjungan singkat diaspora ilmuan ke perguruan tinggi negeri (PTN) menyimpulkan, waktu dosen habis untuk mengajar.
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu