Ini soal Tunjangan, Penting Diketahui Para Dosen
jpnn.com - JAKARTA – Hasil kunjungan singkat diaspora ilmuan ke perguruan tinggi negeri (PTN) menyimpulkan, waktu dosen habis untuk mengajar.
Sehingga fungsi dosen sebagai peneliti dan inovator tidak bisa berjalan maksimal. Publikasi ilmiah dan invoasi para dosen jadi minim.
Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti mengakui sebagian besar waktu dosen di kampus memang habis untuk mengajar dan kegiatan administrasi lainnya.
Sementara hasil paparan dari para diaspora menyebutkan, di luar negeri para dosen justru kosentrasi pada riset, publikasi, dan inovasi.
’’Saya akui di Indonesia itu lebih banyak mengajar lebih banyak income,’’ jelasnya di Jakarta kemarin.
Sementara pengakuan dari diaspora yang tinggal di Inggris menyebutkan, kegiatan mengajar para dosen memang menjadi perhitungan kinerja.
Namun perhitungan kinerja dari mengajar tidak menjadi pertimbangan pemberian tunjangan kinerja.
Ghufron mengatakan Kemenristekdikti akan menata sistem pengajaran di kampus. Sehingga konsentrasi dosen tidak melulu pada mengajar.
JAKARTA – Hasil kunjungan singkat diaspora ilmuan ke perguruan tinggi negeri (PTN) menyimpulkan, waktu dosen habis untuk mengajar.
- Menyinggung Kasus Supriyani, Irfan: Guru Harus Paham Generasi Alpha
- Rantastia Nur Alangan Bawa UIPM Menuju Akreditasi Internasional
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir
- GO: Persiapan Matang Penting Bagi Siswa Agar Peluang Lulus Masuk PTN Makin Tinggi
- Para Pengajar di PIP Semarang Diminta Fokus Kembangkan Kompetensi
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 6 Program Utamanya, Berbahagialah Guru se-Indonesia