Ini soal Tunjangan, Penting Diketahui Para Dosen

jpnn.com - JAKARTA – Hasil kunjungan singkat diaspora ilmuan ke perguruan tinggi negeri (PTN) menyimpulkan, waktu dosen habis untuk mengajar.
Sehingga fungsi dosen sebagai peneliti dan inovator tidak bisa berjalan maksimal. Publikasi ilmiah dan invoasi para dosen jadi minim.
Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti mengakui sebagian besar waktu dosen di kampus memang habis untuk mengajar dan kegiatan administrasi lainnya.
Sementara hasil paparan dari para diaspora menyebutkan, di luar negeri para dosen justru kosentrasi pada riset, publikasi, dan inovasi.
’’Saya akui di Indonesia itu lebih banyak mengajar lebih banyak income,’’ jelasnya di Jakarta kemarin.
Sementara pengakuan dari diaspora yang tinggal di Inggris menyebutkan, kegiatan mengajar para dosen memang menjadi perhitungan kinerja.
Namun perhitungan kinerja dari mengajar tidak menjadi pertimbangan pemberian tunjangan kinerja.
Ghufron mengatakan Kemenristekdikti akan menata sistem pengajaran di kampus. Sehingga konsentrasi dosen tidak melulu pada mengajar.
JAKARTA – Hasil kunjungan singkat diaspora ilmuan ke perguruan tinggi negeri (PTN) menyimpulkan, waktu dosen habis untuk mengajar.
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025