Ini Solusi Jonan untuk Perlintasan Kereta Sebidang yang Makan Korban

jpnn.com - JAKARTA- Kecelakaan metromini dan KRL membuka mata pemerintah untuk melihat kembali pembangunan rel kereta api di lahan sebidang. Menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, solusinya bisa dengan membuat rel di fly over at au dibuat underpass. Bisa juga viaduct.
"Kalau saya sih lebih baik underpass. Memang ada pendapat bahwa kalau jalan rayanya dibuatkan underpass atau viaduct mungkin enggak bisa menampung. Diperlebar aja underpass atau viaductnya," ujar Jonan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (7/12).
Jika rel kereta dibuat di atas fly over diakuinya, lebih baik. Tapi akan menyerap biaya yang tinggi. Sejauh ini, menurutnya ada sekitar 200 perlintasan sebidang kereta api. Namun, tidak semua membahayakan bagi pengendara yang melintas. Seharusnya, ia mengatakan, di setiap perlintasan itu memiliki pos jaga.
"Kalau pos penjaga saya enggak tahu. Kalau perlintasan resmi ada, tapi perlintasan yang dibuat tidak resmi tidak ada," imbuhnya.
Jonan mengatakan, pemerintah daerah yang seharus bertanggung jawab menempatkan pos penjagaan di setiap jalan perlintasan kereta yang tidak resmi. Ini untuk mengurangi jumlah kecelakaan seperti yang terjadi Minggu kemarin.
"Kau jalan provinsi atau kabupaten KRL ya pemda yang menyediakan. Jateng banyak menyediakan," tandas Jonan. (flo/jpnn)
JAKARTA- Kecelakaan metromini dan KRL membuka mata pemerintah untuk melihat kembali pembangunan rel kereta api di lahan sebidang. Menurut Menteri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan