Ini Solusi Kemendikbud Atasi Kisruh PPDB DKI Jakarta
Itu harus menjadi pertimbangan, karena sekolah swasta kontribusinya cukup besar terhadap angka partisipasi kasar siswa.
"Jadi apa yang disampaikan Kadisdik DKI akan menambah jumlah siswa dari 36 menjadi 40 sudah didiskusikan sejak pekan lalu. Menambah kuota di sekolah negeri, itulah solusinya yang memang kami sepakati," tegasnya.
Sebelumnya Kadisdik Nahdiana mengatakan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan membuka jalur zonasi bina RW dengan menambahkan kuota untuk rasio di setiap kelasnya dari 36 menjadi 40 anak.
Jalur ini akan dibuka mulai 4 Juli mendatang dan lapor diri pada 6 Juli.
Terkait target Kemendikbud dalam penerapan zonasi PPDB, Hamid menjelaskan, misi utamanya adalah agar anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi, tingkat kemampuan akademik, bisa saling berinteraksi dan bersosialisasi.
Meski ada banyak keluhan dari para guru terutama di sekolah yang sudah mapan akan sulit mengajar siswa yang heterogen.
"Sejak 2017 memang banyak sekali keluhan dari guru guru terutama di sekolah yang sudah mapan, yang siswanya homogen, pintar semua. Begitu berlaku zonasi di 2017, siswanya menjadi beragam, tingkat kemampuannya beragam," tuturnya.
"Di situlah sebenarnya kami mendorong guru untuk menangani siswa dengan cara mengajar sesuai level mereka. Jadi istilahnya teaching at the right level," sambungnya.
Ada kabar baik dari Kemendikbud soal PPDB DKI Jakarta. Semoga menyelesaikan kekisruhan.
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Aktivis Pendidikan di Bandung Diduga Lakukan Pungli PPDB SMA 2024