Ini Strategi Baru BNI Syariah Demi Rp 1,6 Triliun
jpnn.com - SURABAYA – BNI Syariah bakal menggenjot pembiayaan di sektor konsumtif. Hal itu dilakukan karena manajemen menargetkan netto atau pendapatan bersih dari sektor pembiayaan sebesar Rp 1,6 triliun tahun ini.
Direktur Bisnis BNI Syariah, Kukuh Rahardjo mengatakan, hingga April 2016, total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 18 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan bersih dari sektor pembiayaan telah mampu mencapai Rp 350 miliar.
“Total pembiayaan dalam empat bulan terakhir itu sudah tumbuh 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," ujarnya ketika ditemui di Royal Plaza, Jumat (13/5).
Kukuh menambahkan, dari total pembiayaan yang mencapai Rp 18 triliun, Surabaya berkontribusi Rp 1,2 triliun dengan netto mencapai Rp 75 miliar. Jumlah tersebut tumbuh hingga 30,94 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Meski bertumbuh, kata Kukuh, pencapaian tersebut masih terealisasi 80 persen dari total target dalam empat bulan awal. Dalam empat bulan awal ini, BNI Syariah menargetkan netto pembiayaan mencapai Rp 500 miliar.
"Tak tercapainya target ini karena pada Januari dan Februari lalu, permintaan pembiayaan masih buruk. Ini imbas dari buruknya perekonomian global sejak Oktober 2015 lalu dan berlanjut hingga Februari. Memasuki Maret lalu, tren pembiayaan mulai membaik," papar Kukuh. (gus)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja