Ini Strategi LPKR Meningkatkan Konsumsi Air Berkelanjutan
jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berkomitmen dalam pengelolaan air secara berkelanjutan di sejumlah proyeknya.
Konsumsi dari sumber air berkelanjutan ditargetkan mencapai 30% dalam jangka panjang.
Group CEO LPKR John Riady mengungkapkan selama bertahun-tahun, pihaknya telah melakukan investasi signifikan untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan sumber daya air yang berkelanjutan.
Perseroan telah membangun kolam retensi untuk menampung air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untuk digunakan kembali.
"Sejak 2022, LPKR telah membedakan antara konsumsi air oleh unit bisnis perseroan, dan pengambilan air oleh Divisi Pengolahan Air (WTD), yang merupakan bagian dari layanan Divisi Manajemen Kota (TMD)," terang John Riady dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10).
Hal itu disebabkan oleh perbedaan sifat bisnis yang signifikan, karena WTD mengambil air berdasarkan permintaan pelanggan untuk air olahan di kawasan, selain dari untuk kebutuhan operasional bisnis.
Selain pengelolaan air di lapangan, sebagai bagian dari operasional, WTD terlibat langsung dalam pengolahan dan pendistribusian air di kawasan utama Lippo Village, Lippo Cikarang, Tanjung Bunga, dan Kemang Village.
Hal ini merupakan bagian dari strategi ketangguhan air LPKR secara holistik untuk dapat mengelola suplai air dengan bertanggung jawab dan untuk mencegah gangguan yang mungkin terjadi.
LPKR menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan konsumsi air berkelanjutan. Simak selengkapnya.
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Sektor Properti Indonesia Bertumbuh, LPKR Pacu Penjualan Produk Andalan
- Tangerang jadi Kawasan Terfavorit, Lippo Karawaci Cetak Pra Penjualan Rp4,25 Triliun
- LPKR Raih Pra Penjualan Rp 4,25 Triliun, Tumbuh 26 Persen Dibandingkan Tahun Lalu
- Pra Penjualan LPKR Tembus Rp 3,14 Triliun, Didominasi Rumah Tapak