Ini Strategi PT Nestle Mewujudkan Nol Emisi Karbon di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan tiga strategi utama dalam pembangunan rendah karbon.
Adapun tiga strategi itu, di antaranya kebijakan net zero emissions hijau untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, stimulus hijau untuk pemulihan ekonomi, dan implementasi kebijakan pembangunan rendah karbon untuk memenuhi target RPJMN 2020-2024.
Oleh karena itu, baik perusahaan global maupun Indonesia telah menyatakan komitmen dan mempersiapkan strategi untuk transisi bisnis ke ekonomi rendah karbon.
Salah satu perusahaan global terbesar di dunia, Nestle Indonesia memiliki dua komitmen besar, yakni mencapai emisi nol menjelang tahun 2050 dan yang kedua memastikan 100 persen kemasan dapat didaur ulang.
President Director Nestle Indonesia Ganesan Ampavanar mengatakan Nestle Indonesia mempunyai komitmen 100 persen serta memiliki empat pilar fokus.
"Yang pertama perubahan iklim, keberlanjutan kemasaan, kepedulian air, dan keberlanjutan pengadaan bahan baku. Kami memastikan komitmen tidak dalam perusahaan Nestle saja, tetapi memastikan upaya pengurangan emisi dilakukan sepanjang mata rantai usaha," ujar Ganesan pada diskusi virtual Safe Forum 2022 Katadata, Selasa (23/8).
Menurut Ganesan, jika Nestle hanya fokus kedalamam itu perkara yang mudah sehingga harus menjadikan komitmen itu bergerak dengan cepat mulai hari ini.
Lebih lanjut, Nestle mempunyai jangka pendek, sederhana, dan panjang.
Pemerintah telah menyiapkan tiga strategi utama dalam pembangunan rendah karbon.
- Airlangga Sampaikan Inflasi Sepanjang 2024 Terjaga, Target Tercapai
- inDrive Mengintegrasi Teknologi AI pada Layanan Ride-Hailing, Pengiriman, dan Ekonomi Gig di 2025
- 3 Program TJSL SPSL Mampu Berdayakan Masyarakat Rawa Badak Utara
- BPJPH Apresiasi Bantuan Sertifikasi Halal untuk UMKM dari AQUA
- Ini Dukungan Waka MPR Eddy Soeparno untuk Pelaku Usaha Perdagangan Karbon
- BNI BUMI Dukung Asta Cita untuk Pacu Ekonomi Hijau