Ini Strategi Utama Telkom untuk Pacu Daya Saing
Menutup 2022, proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan Telkom di sisi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih berkisar pada low single digit, dengan total belanja perusahaan (capital expenditure) diperkirakan pada level 25 - 28 persen dari pendapatan.
Pada outlook 2023 - 2025, peningkatan kinerja pendapatan, EBITDA, dan laba bersih diperkirakan mencapai mid to high single digit dengan rencana total belanja perusahaan (capital expenditure) pada 22 - 25 persen dari pendapatan.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan lebih lanjut terkait sinergi value Telkomsel - GoTo yang telah mendorong percepatan dan memperkuat positioning ekosistem digital Telkomsel.
Hendri membeberkan pada September 2022, synergy value yang dihasilkan mencapai Rp 507,3 miliar atau tumbuh 50,3 persen YoY.
"Sejauh ini, dari synergy value yang telah terbangun antara Telkomsel bersama GoTo telah memperkuat layanan berbasis digital, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan pelaku usaha kecil (UMKM) di Indonesia yang turut mendorong performa lini bisnis utama Telkomsel," bebernya.
Selain itu, mengembangkan potensi inovasi kolaborasi layanan bersama, di antaranya Paket Swadaya Telkomsel (paket data internet) khusus untuk mitra driver Gojek dan merchant GoFood, digitalisasi mitra reseller/outlet Telkomsel di ekosistem GoShop serta solusi layanan Call Masking dari Telkomsel nGage. (mcr10/jpnn)
Telkom memegang Five Bold Moves untuk memacu daya saing, dan value creation. Simak selengkapnya!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Ekonom Sebut Dampak PPN 12% Bakal Memukul UMKM
- Malam Tahun Baru, Pemkot Depok Menyiapkan 2.500 Voucer Makan Gratis