Ini Tahapan Sebelum Warga Dievakuasi ke Kapal Perang
jpnn.com - JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengakui kapal perang memang sudah disiapkan untuk penanganan korban bencana asap. Namun, kapal itu belum digunakan untuk saat ini.
Ada beberapa tahapan yang dilakukan pemerintah, sebelum memutuskan untuk mengevaluasi warga ke kapal perang. Saat ini, kata Luhut, pemerintah baru membuatkan dulu shelter untuk warga di perkotaan.
“Kami siapkan shelter atau rumah-rumah singgah untuk warga. Di kota-kotanya,” ujar Luhut di Kantor Wapres RI, Jakarta, Senin (26/10).
Di setiap shelter, kata dia, akan disiapkan fasilitas alat penjernih udara dan AC. Pengungsian di shelter itu, dibuat terutama untuk kaum ibu dan anak-anak.
Petugas medis, ujarnya, akan ditempatkan di semua shelter tersebut. Shelter akan dimulai bangun besok di beberapa provinsi.
Warga baru akan dipindahkan ke kapal perang jika ISPU di suatu daerah semakin tinggi.
“Tergantung nanti ISPU-nya. Itu kami lihat, di dalam ruangan berapa ISPU nya. Kalau mereka bisa menahan ISPU nya bagus membuat ruangan itu tetap sehat udaranya, kami berpikir untuk tidak evakuasi,” paparnya.
Luhut mengkhawatirkan, jika dipindah tempat akan berpengaruh pada kehidupan keluarga dari warga karena harus terpisah-pisah. Karenanya, saat ini pemerintah berupaya evakuasi di dalam kota terlebih dahulu.(flo/jpnn)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengakui kapal perang memang sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tidak Ada Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 1
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap
- Bambang Hero Dipolisikan Warga Babel, Kuasa Hukum Terdakwa Kasus Timah Jelaskan Ini
- 6 Tuntunan R2 dan R3 PPPK 2024 di Demo Nasional, Semoga Didengar Presiden Prabowo