Ini Tantangan Pembangunan Sektor Kesehatan di Papua

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof Imron Cotan menilai bahwa dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat berdampak positif.
Dana otonomi khusus dikonsentrasikan 4 sektor startegis berdasarkan Undang-undang Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2021 yang sedang direvisi. Di antaranya bidang Pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat lokal.
Menurutnya, bidang kesehatan menjadi salah faktor utama bagi pembangunan masyarakat Papua.
"Saya kira masyarakat tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi Papua yang sesungguhnya. Sehingga, dalam pembangunan empat sektor strategis itu melalui dana Otsus Papua memiliki banyak tantangan," ujar Prof Imron seusai webinar Moya Discussion Group-Unity In Pembanguna Diversity (UID) dengan tema "Kesehatan di Papua Melalui Dana Otsus".
Menurutnya, tantangan tersebut mulai dari luas tanahnya tak terbayangkan. Populasi tersebar tidak merata dan jauh.
Untuk itu, secara pribadi Imron mendukung pemekaran wilayah agar pelayanan publik bisa dinikmati dan masyarakat asli Papua.
Dengan harapan, lanjutnya, pelayanan kesehatan lebih dekat, tepat, cepat dan di mana pun berada bisa nikmati di tanah Papua.
"Untuk tenaga kesehatan, bisa dipahami kekurangan orang untuk menjangkau dalam melayani masyarakat. Bisa kita bayangkan untuk nasional saja kurang, satu dokter spesialis untuk melayani kebutuhan 300 ribu orang. Kalau kondisi seperti ini, bagaimana dengan Papua," paparnya.
Prof Imron Cotan menilai bahwa dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat berdampak positif.
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- 11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban
- Budi Gunawan Kutuk Aksi KKB Membantai 11 Pendulang Emas di Yahukimo