Ini Tantangan Terberat Pemilu 2024, KPU Bersiap
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengungkapkan distribusi logistik ke daerah rawan bencana jadi salah satu tantangan berat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan Internal KPU RI, Mochammad Afifuddin menjelaskan pendistribusian logistik itu diperlukan pertimbangan yang cukup matang saat pelaksanaannya.
"Terganggunya tahapan akibat bencana dan permasalahan, ini bagi kami di KPU benar-benar kami catat," kata Afifuddin saat webinar sosialisasi Indeks Kerawanan Pemilu 2024, Selasa (27/12).
Dia menjelaskan dari perhitungan KPU pendistribusian logistik ke daerah rawan memiliki tantangan yang luar biasa
"Karena dalam hitungan kami salah satu tantangan penyelenggaraan ini secara teknis adalah soal distribusi logistik, pengadaan logistik, di daerah-daerah yang rawan itu luar biasa tantangannya," lanjutnya.
Afif mengatakan akhir tahun merupakan bulan-bulan rawan musim hujan dan menjadi salah satu tantangan dalam mendistribusikan logistik pemilu.
"Kami sangat memedomani Indeks Kerawanan Pemilu ini sebagai pegangan karena memang bulan-bulan seperti sekarang ini Desember, November ombak besar dan sebagainya," ujarnya.
Dia juga menyebutkan Pemilu 2024 yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 sangat berdekatan dengan berdekatan dengan Desember yang dinilai rawan karena musim hujan.
KPU RI menjelaskan salah satu tantangan terberat Pemilu 2024 mendatang. Simak selengkapnya!
- BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng Bertahan sampai Februari 2025
- Hujan Seharian, Plafon Sekolah Negeri di Semarang Ambrol, 2 Siswa Masuk RS
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Januari, Pagi Sudah Hujan
- KPU: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilgub Gorontalo Capai 79 Persen
- Hujan Guyur Jakarta, Banjir Merendam Kawasan Monas
- Hujan Semalaman, 53 RT & 23 Ruas Jalan di Jakarta Terendam Banjir, Berikut Perinciannya