Ini Tantangan untuk Jenderal Gatot Jika Mau Saingi Jokowi di Pilpres

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo punya tantangan tersendiri jika kelak hendak maju sebagai calon pada Pemilu Presiden 2019.
Arya mengatakan, Gatot yang tahun depan pensiun mesti harus mengantongi dukungan dari partai politik. "Gatot tantangannya adalah dukungan partai, karena dia bukan politikus," kata Arya saat dihubungi JPNN.com, Kamis (13/7).
Arya menambahkan, Gatot juga tidak memiliki basis massa yang besar. Sebab, tingkat dukungan untuk petinggi TNI kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 itu belum sekuat Presiden Joko Widodo.
"Panglima TNI tidak punya basis massa seperti Jokowi di Pulau Jawa," tuturnya.
Selain itu, kata Arya melanjutkan, Gatot juga belum leluasa untuk melakukan manuver. "Kecuali dia sudah pensiun," ucapnya.
Menurut Arya, tidak mudah bagi Gatot untuk meyakinkan pemilih. Pasalnya, dia bukanlah seorang kepala daerah yang kerap bertemu dengan masyarakat. "Dia harus turun ke bawah," ungkap Arya.(gil/jpnn)
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo punya tantangan
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Panglima TNI Bangga Sambut Prajuritnya Seusai Bertugas Dalam Misi PBB di Lebanon
- Panglima TNI Memutasikan 52 Perwira TNI, Berikut Daftar Namanya
- Panglima TNI Mutasi Besar-besaran Pati dari 3 Matra, Berikut Daftarnya
- DPR RI Menyetujui Revisi Tatib, Bisa Mengevaluasi Panglima TNI Hingga Hakim Agung
- Panglima TNI Singgung Soal Kogabwilhan, TB Hasanuddin Beri Penjelasan