Ini Tersangka Penipuan Properti Smart Indekos, Dia Berdalih, Polisi Tak Percaya
jpnn.com, SURABAYA - Direktur Utama PT Indo Tata Graha Dadang yang menjadi tersangka penipuan properti berupa smart indekos di Surabaya, berdalih uang sebesar Rp 11 miliar yang didapat dari para korban tidak digunakan untuk kebutuhan pribadinya.
Warga asal Bandung itu mengeklaim uang belasan miliar tersebut digunakan secara keseluruhan untuk proyek. Termasuk biaya marketing, fee marketing dan gaji-gaji karyawan.
"Uangnya banyak digunakan untuk pembayaran tanah sebagian besar. Selebihnya pengurukan dan operasional proyek. Sebanyak itu juga untuk pengurusan perizinan," dalih Dadang di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (2/6).
Dia juga menyebut semua uang hasil pembelian proyek masuk ke rekening perusahaannya, yaitu PT Indo Tata Graha.
"Tidak ada sepeser pun masuk ke rekening saya pribadi," ucapnya.
Dadang bahkan mengaku bahwa dirinya sebetulnya korban. Alasannya, karena tanah yang dibeli perusahaannya menggunakan skema perjanjian bayar termin atau secara bertahap.
"Ternyata itu bermasalah sampai akhirnya pembuatan sertifikat terkendala. Akhirnya pemilik tanah (pembeli,red) menggugat," jelas dia.
Setelah pembayaran, Dadang sempat menjanjikan serah terima unit smart indekos dalam waktu dua tahun.
Dadang telah mendapatkan uang Rp 11 miliar dari para korban dugaan penipuan properti berupa smart indekos di Surabaya.
- Fakta-Fakta Kecelakaan Mercy di Kenjeran Surabaya, Pengemudi Mabuk, 1 Korban Tewas
- Oknum PNS Kejari Deli Serdang Terlibat Sindikat Penggelapan Mobil
- Pengusaha Ini Gelapkan Uang Penjualan Kopi Rp 10,36 M, Modusnya
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!