Ini Tujuan Pelindo Mendukung Pengembangan Desa Wisata

jpnn.com, JAKARTA - Pelindo berharap desa wisata bisa menghasilkan komoditas, produk ataupun jasa, yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, Pelindo selalu mendukung pengembangan desa berbasis tourism atau Desa Wisata, salah satunya di Jawa Timur.
Departemen Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Febrianto Zenny mengatakan pihaknya melakukan kegiatan monitoring & evaluasi (monev) program pemberdayaan masyarakat bersama tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di beberapa wilayah.
Adapun daerah itu adalah di Kampung Mandiri, Kedung Baruk dan Kampung Warna Warni, Asem Rowo, Surabaya serta Desa Wisata Mangrove Sreseh di Desa Marparan, Kabupaten Sampang, Madura dan lokasi penanaman mangrove di Bangkalan, Madura.
Febrianto mengatakan program pemberdayaan masyarakat di kedua desa tersebut dilaksanakan sebagai upaya memperkuat perekonomian masyarakat lokal.
"Konsep Kampung wisata bisa menjadi model bagaimana desa tersebut bisa memenuhi dirinya sendiri dengan membuat produk-produk unggulan," ujar Febrianto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/6).
Febrianto menjelaskan saat ini Kampung Kedung Asem memiliki produk andalan berupa buah naga.
Warga desa ini juga memiliki usaha ecoprint, pengelolaan lingkungan melalui green school, pengelolaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), kolam lele, koperasi, dan lainnya.
"Produk-produk tersebut menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri. Saat surplus, bisa dijual ke masyarakat umum," kata Febrianto.
Febrianto berharap Kampung Kedung Asem bisa menjadi destinasi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan asing dari kapal pesiar (cruise) dan menciptakan Port Tourism.
“Biasanya, para wisatawan kapal pesiar ingin mendapatkan sesuatu yang tidak ada di negara lain. Kalau di Kampung wisata bisa menyajikan keunikan yang dicari, tentu sangat bangus,” jelasnya.
Sekretaris Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Dirhansyah mengapresiasi program pemberdayaan masyarakat di Kampung Mandiri Kedung Asem.
"Kemajuan kampung di sini bisa dijadikan contoh. Terkait kerja sama dengan Pelindo, Kemenko Marves siap membantu untuk merealisasikan progamnya," kata Dirhansyah.
Ketua RW V Wisma Kedung Asem Didik Edy Susilo menjelaskan lahirnya desa wisata adalah kreasi warga.
Kreasi Kampung Mandiri sudah menular ke kampung-kampung yang lain. “Bahkan, Gubernur Jawa Timur menjadikan kampung ini sebagai percontohan," kata Didik.
Adapun Desa Marparan, Kabupaten Sampang, Tim Kemenko Marves, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta perwakilan Kementerian BUMN bersama Pelindo melihat aktivitas budidaya apartemen kepiting Bakau binaan Pelindo. Budidaya kepiting bakau ini juga merupakan program pemberdayaan ekonomi warga lokal.(mcr10/jpnn)
Pelindo berharap desa wisata bisa menghasilkan komoditas, produk ataupun jasa, yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dalam jangka panjang.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Volume Layanan Logistik SPSL Meningkat 215% Sepanjang 2024
- Arus Peti Kemas di TPK Semarang Terus Meningkat, Pelindo Lakukan Penataan Terminal
- Banyak Manfaat, PSN Pantai Utara Tangerang Bisa Mendatangkan 10 Juta Wisatawan Per Tahun
- Hipmi Nilai UU Minerba jadi Angin Segar untuk UMKM
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Efek Kebijakan DHE 100 Persen, Saham Perbankan Hijau