Ini Usul PPP untuk Membuat Jera Pembuat Miras
Usung RUU Pengendalian Minuman Beralkohol, Tawarkan Sanksi Hukuman Mati
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani menyatakan bahwa pihaknya akan terus memelopori upaya mewujudkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengendalian Minuman Beralkohol. Anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum itu menegaskan, RUU tersebut sudah lolos menjadi usul inisiatif DPR sehingga harus dikawal hingga disahkan.
Menurut Arsul, substansi RUU itu bukan melarang minuman beralkohol. Sebab, RUU itu untuk pengendalian peredaran minuman beralkohol.
"RUU ini merupakan inisiatif DPR yang diajukan oleh Fraksi PPP di DPR untuk mengendalikan peredaran dan konsumsi minuman beralkohol," kata Arsul dalam forum legislasi "RUU Larangan Minuman Berakohol" di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (28/4).
Karena sifatnya membatasi, lanjut Arsul, maka RUU itu juga memuat pengecualian tentang penggunaan minuman beralkohol untuk kepentingan terbatas. "Aturannya nanti ada dalam bentuk peraturan pemerintah," tegasnya.
Semenatra soal sanksi bagi yang melanggar, hingga saat ini masih dirumuskan. Menurutnya, RUU itu juga harus memuat sanksi bagi pelanggar ketentuan tentang pengendalian minuman beralkohol.
"Kalau di narkoba dikenal hukuman mati, pada RUU Pengendalian Minuman Beralkohol ini mestinya juga ada sanksi hukuman mati. Atau kita buat saja rumusan sanksinya antara lain pemilik perusahaan minuman beralkohol meminum produknya sendiri sampai mati," usul Arsul.
Dia menjelaskan, di luar negeri seperti Australia dan Amerika Serikat, untuk menjual dan mengonsumsi alkohol tidak bisa sembarang tempat. "Di dua negara tersebut ada sanksi pidananya jika minuman beralkohol dikonsumsi di halaman rumah," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani menyatakan bahwa pihaknya akan terus memelopori upaya mewujudkan Rancangan Undang-Undang (RUU)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PDIP Sebut Megawati dan Prabowo akan Bertemu, Kriminalisasi Hasto Bakal Dibahas?
- Dukung Prabowo soal Swasembada Pangan, Legislator PKB: Bukan Kebijakan Muluk-Muluk
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Kuasa Hukum Gus Muhaimin: Semua Gugatan Ghufron Kandas
- Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi