Ini Versi OPM soal Penembakan di Nduga: Ada TNI, Kami Serang

Bukankah proyek itu untuk menyejahterakan rakyat Papua?
Kami tidak membutuhkan pembangunan. Yang kami butuhkan adalah kesempatan menentukan nasib sendiri dengan referendum.
Ada warga sipil yang diketahui menjadi korban, bagaimana itu?
Jika mengetahui ada warga sipil, tentu kami tidak akan melukai. Bila benar ada warga sipil menjadi korban, tentunya itu tanggung jawab TNI. Seharusnya serahkan semuanya ke sipil. Selama ada TNI, kami serang.
Bagaimana bila pemerintah melobi TPNPB-OPM?
Tidak ada lobi, yang ada bila mau ditempuh adalah perundingan tingkat tinggi. Dengan tiga pihak, Indonesia, TPNPB-OPM, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Perundingan segi tiga untuk menentukan nasib rakyat Papua.
Mengapa begitu kerasnya ingin menentukan nasib sendiri?
TNI dan polisi Indonesia ini memperlakukan kami seperti binatang. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Pada 1977, ada pembantaian 500 ribu orang tua kami. Warga Papua diberangus. Itulah mengapa kami membentuk militer.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka mengaku menyerang proyek dan sebuah pos TNI.
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Polri Kerahkan Armada Udara untuk Cari Korban Pembantaian KKB di Yahukimo
- Polri Kerahkan Pesawat dan Helikopter Mencari Korban Pembantaian KKB