Ini Versi Polri soal Keanehan Senpi Selundupan di Sudan
jpnn.com - jpnn.com - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli menyatakan, ada kejanggalan dalam kasus dugaan penyelundupan senjata oleh anggota Satgas Garuda Bhayangkara di Bandara Alfasir, Darfur, Sudan. Pasalnya, senjata api yang diduga diselundupkan bukanlah milik Satgas Garuda Bhayangkara yang tergabung dalam Formed Unit Police (FPU) United Nations Mission in Darfur (UNAMID).
Boy menuturkan, seluruh barang bawaan anggota Satgas Garuda Bhayangkara sudah melewati mesin pemindaian atau X-ray di Bandara Alfasir. Dari pemindaian itu tidak ada senjata.
Namun, tiba-tiba ada paket berisi senjata api yang berdekatan dengan kontainer milik Satgas Garuda Bhayangkara. Hal itulah yang membuat Polri curiga.
"Seolah disatukan dengan barang kontingen. Ini kejanggalan yang kami cari tahu apa motifnya, apa latar belakangnya," kata Boy di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).
Menurut Boy, Polri sudah enam kali mengirim Satgas Garuda Bhayangkara ke Sudan. Selama ini, katanya, tidak pernah ada masalah.
Boy menegaskan, anggota Polri bahkan mendapat catatan positif dari UNAMID karena mampu menjalin kerja sama yang humanis dengan penduduk setempat. Pendekatan humanis Polri bahkan lebih efektif ketimbang penggunaan senjata.
"Kami menorehkan prestasi, mampu adaptasi dan kerjasama dengan penduduk setempat. Petugas Polri di sana yang untuk misi perdamaian tidak mengedepankan senjata," jelas Boy.
Karenanya, lanjut Boy, Polri pun heran dengan adanya tuduhan ke Satgas Garuda Bhayangkara berupaya menyelundupkan sekitar 90 pucuk senjata api dan amunisi. "Ketika Polri dituduhkan, ada sesuatu yang aneh," tambah Boy.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli menyatakan, ada kejanggalan dalam kasus dugaan penyelundupan senjata oleh anggota Satgas Garuda Bhayangkara
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Bantuan Indonesia untuk Palestina dan Sudan Bentuk Diplomasi Kemanusiaan
- Sudah 5 Juta Orang Mengungsi Akibat Konflik di Sudan
- Ribuan Mayat Membusuk di Jalanan Sudan, Picu Bencana Kesehatan
- Utusan PBB Sebut Konflik di Sudan Sudah Mengabaikan Norma
- Dubes Sudan Perkirakan Mahasiswa Indonesia Bisa Kembali dalam Beberapa Bulan