Ini yang Akan Terjadi Bila Anak Kurang Tidur
jpnn.com - Kurang tidur tak hanya dialami oleh orang dewasa. Nyatanya, anak kecil pun bisa mengalami kondisi ini. Entah karena sakit, atau sekadar merasa tidak nyaman dengan kondisi kamar tidurnya.
Faktanya, kurang tidur pada anak bisa menyebabkan sederet dampak buruk. Mengutip Reuters, anak yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Penelitian menyimpulkan anak yang memiliki jam tidur berantakan dan cenderung sedikit, lebih berpotensi mengalami obesitas.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula menjadi pelengkap yang menyebabkan anak mengalami kenaikan berat badan.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa anak yang memiliki masalah tidur cenderung mengonsumsi banyak makanan yang mengandung gula, ketimbang makanan sehat seperti buah dan sayuran,” kata peneliti asala University of Sydney yang terlibat dalam penelitian, Anna Rangan.
Lewat pengamatan tersebut, peneliti menyarankan para orang tua untuk memastikan anak mendapatkan tidur yang cukup.
Pada anak 2 tahun, kebutuhan tidurnya adalah 11 sampai 14 jam dalam satu hari.
Sedangkan saat memasuki 3-5 tahun, anak membutuhkan sekitar 10 sampai 13 jam tidur. Pada anak di atas 6 tahun, peneliti menyarankan untuk mendapatkan waktu tidur selama 9 sampai 12 jam.
Saat anak kurang tidur, hormon leptin, yang seharusnya dihasilkan saat tidur akan menjadi kurang jumlahnya di dalam darah.
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Kapan Seorang Anak Mulai Memiliki Cita-Cita?
- Hari Kesehatan Nasional, Srikandi Movement PLN Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Ibu & Anak
- Penderita Diabetes Wajib Tahu Alternatif Diet Sehat dari Jagung dan Singkong
- Shandy Aulia Temukan Kebahagiaan dalam Mengurus Anak dan Bisnis
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme