Ini yang Bakal Dilakukan Ahok di Sisa Masa Jabatan

jpnn.com - JAKARTA - Tiga program unggulan menjadi prioritas Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di sisa masa jabatannya. Ketiga bidang itu, yakni kesehatan, infrastruktur, dan transportasi publik.

"Saya mau meningkatkan program bidang kesehatan, dengan menjadikan semua rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta seperti konglomeratnya rumah sakit. Saat ini kan RSUD sering dipandang sebelah mata, jadi saya mau ubah itu," ujar Basuki, kemarin (15/9).

Ahok juga menginginkan, RSUD DKI memiliki dokter spesialis seperti rumah sakit swasta ternama. Dengan begitu, warga tidak lagi memandang rendah RSUD. Masyarakat miskin pun dapat ditangani oleh dokter spesialis yang berkompeten, dan juga para perawat profesional.

Para dokter dan perawat di RSUD ini, juga tidak diperbolehkan memiliki pekerjaan lain dengan alasan mencari uang tambahan. Demi mengantisipasi hal itu, Ahok akan berupaya memberi gaji maksimal bagi dokter dan tenaga medis.

"Dengan gaji maksimal, kita juga bisa bajak dokter swasta untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan harus dapat mendidik warga menggunakan BPJS," terang juga pejabat yang akrab disapa Ahok tersebut.

Dijelaskan Ahok lagi, untuk merealisasikan harapannya ini dirinya akan melakukan pertemuan dengan direktur utama RSUD se-DKI Jakarta. Dia berharap, program di bidang kesehatan itu bisa terealisasi sebelum dirinya tak lagi menjabat kepala daerah di DKI Jakarta.

Lebih jauh, di bidang infrastruktur, Ahok akan menggenjot kinerja Dinas Pekerjaan Umum (PU). Mereka diberi tugas untuk membangun jalan inspeksi. Ahok juga mengatakan, selain dapat meminimalkan banjir, jalan inspeksi juga dapat mengurangi kemacetan.

Pihaknya juga akan mengejar percepatan pembangunan enam ruas tol dalam kota. Basuki menargetkan pembangunan enam ruas tol oleh PT Jakarta Tollroad Development selesai sebelum pelaksanaan Asian Games pada 2018 mendatang. Sedangkan, dalam bidang transportasi, Ahok berjanji memaksimalkan pengadaan bus Transjakarta. Sejak diluncurkan kali pertama pada 2004 silam dengan jumlah 700 unit, kini 200 unit angkutan masal itu di antaranya tidak laik jalan.