Ini yang Membuat Megawati Sedih Pernah Jadi Presiden

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri mengaku sedih karena dielu-elukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan perempuan pertama di Indonesia. Menurutnya, Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak, kaum perempuannya harus bisa menjadi seorang presiden atau wakil presiden.
"Seperti sekarang saya dielu-elukan presiden perempuan pertama, saya sedih sebenarnya. Indonesia berpenduduk 240 juta, presiden perempuan baru satu. Mestinya paling tidak mulai ada lagi, mungkin wapres perempuan," kata Mega saat menyampaikan Pidato Kebudayaan "Tahun Penentuan Bagi Perempuan Indonesia" di Teater Kecil TIM, Cikini, Jakarta, Minggu (8/3).
Namun, putri Proklamator RI, Bung Karno itu justru mengeluhkan sulitnya mengajak kaum perempuan masuk politik. Kendalanya berasal dari dua sisi, yakni dari diri perempuan itu sendiri ataupun pasangannya.
Menurut Mega, para perempuan berpandangan bahwa memasuki dunia politik merupakan hal tabu. "Banyak yang katakan politik itu tabu karena itu untuk laki-laki," ujarnya.
Padahal, sambung Mega, kalau berbicara kebutuhan sehari-hari seperti masalah kebutuhan rumah tangga maka sebenarnya perempuan atau para ibu sudah masuk ranah politik. "Ibu-ibu kalau enggak mau politik, ngomong harga beras, cabai, itu politik ekonomi," tandas Mega. (gil/jpnn)
JAKARTA - Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri mengaku sedih karena dielu-elukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin