Ini yang Terjadi Andai Habib Rizieq Tidak Disambut Lautan Manusia
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Adi Prayitno menyampaikan analisisnya tentang kemungkinan yang terjadi andai tidak ada massa yang menyambut kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020) pagi.
“Kalau yang jemput itu enggak ada, apalagi sepi tentu menurunkan reputasi sebagai Imam Besar. Makanya ada mobilisasi di mana-mana. Mereka menyambut kedatangan seorang yang mereka anggap seorang Imam Besar,” ucap Adi kepada JPNN, Selasa (10/11/2020).
Adi menganggap wajar dengan adanya pengerahan massa untuk menyambut kedatangan Imam Besar FPI itu.
“Suka atau tidak suka, Habib Rizieq sudah dinobatkan sebagai Imam Besar,” katanya.
“Ini yang saya sebut sebagai soal menjaga muruah dan reputasi. Kalau sepi, enggak hiruk-pikuk, tidak ada yang menyambut, publik menilainya enggak ada yang wah, begitu,” katanya.
Menurut Adi, wajar kalau kemudian ada mobilisasi massa, jutaaan orang ikut menyambut. Hal ini untuk menyampaikan ke publik suatu pesan bahwa Habib Rizieq tokoh yang karismatik, dan seterusnya.
“Ini soal gengsi politik,” kata Adi Prayitno.
“Ini soal menjaga muruah dan nama besar HRS saja, makanya penyambutan yang luar biasa,” ucap Adi lagi.
Adi Prayitno menyampaikan analisisnya tentang kemungkinan yang terjadi andai tidak ada massa yang menyambut kedatangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
- Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Jadi Ajang Pertarungan Para King Maker, Siapa?
- Kehadiran Organisasi Masyarakat Sipil Penting Guna Menjaga Demokrasi
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi
- Pengamat: Gerakan Anak Abah Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Bentuk Kemarahan Tak Beralasan
- Bertemu Habib Rizieq, Dasco Singgung Soal Silaturahmi dan Kesamaan Visi
- Banyak Capaian Prestasi, Khofifah-Emil Kokoh dengan Dukungan Masyarakat Jatim