Ini yang Terjadi Pada Otak Ketika Seseorang Berhalusinasi
Penelitian tentang halusinasi semacam ini masih sangat awal, kata Profesor Flavie.
"Dalam 100 tahun terakhir, ini selalu tentang skizofrenia tetapi dalam beberapa tahun terakhir, kami tiba-tiba mengamati kejadian di luar skizofrenia," tuturnya.
Ia menerangkan, "Kami masih berusaha untuk memahami apakah ada bentuk-bentuk yang berbeda dari halusinasi atau apakah hanya ada satu jenis namun memiliki penampakan berbeda. Dan apa yang membuat halusinasi menyedihkan dalam beberapa situasi, sementara di situasi lainnya tak begitu?"
Perkiraan terbaik Profesor Flavie adalah bahwa halusinasi "setiap hari" bisa saja memiliki mekanisme umum yang sama dengan halusinasi lebih serius.
Ia mengatakan, sejumlah faktor termasuk kurang tidur, stres, kesedihan, dan trauma bisa membuat otak lebih rentan terhadap halusinasi, dengan mengganggu hubungan antara korteks sensorik dan lobus frontal.
"Ketika otak Anda bekerja dengan baik, lobus frontal Anda adalah pengemudi mobil, ia memutuskan apa yang akan terjadi dan mengendalikan sisa otak," jelasnya.
"Tapi ketika kita kurang tidur dan stres dan sedih, maka lobus frontal kita pergi berlibur dan tak memiliki kapasitas pengawasan lagi, dan itu memungkinkan korteks sensorik hanya melakukan apa yang diinginkannya," tambahnya.
Ada suara-suara di kepala Anda? melihat hal-hal yang sebenarnya tak ada? Anda tak harus mengalami skizofrenia atau mengonsumsi tablet LSD untuk mengalami
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati