Inikah Bukti Pemerintah Gagal di Sektor Pendidikan?

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengkritisi sikap pemerintah yang tidak terima bila dibilang gagal di sektor pendidikan.
Meski data Kemendikbud menyatakan 77,13% siswa kompetensi matematikanya kurang. Sebanyak 46,83% siswa kompetensi membacanya kurang, dan 73,61% siswa kompetensi sainsnya rendah.
"Lalu mengapa pemerintah tetap menempuh cara yang sama terus menerus untuk meningkatkan kompetensi siswa," kata Rahim dalam pernyataan resminya, Rabu (14/11).
Rahim mengungkapkan, pola, metode dan sistem pelatihan guru selama ini salah. Namun, masih juga ngotot bahwa yang lain itu tidak sesuai standar.
Jangan-jangan malah standarnya yang salah. Bahkan ketika suatu ketika IGI bertemu UPT Kemendikbud, pelatihan-pelatihan IGI katanya tak sesuai standar.
"Buat saya, biarlah tak memenuhi standar pemerintah, yang penting ruang-ruang kelas berubah menjadi baik dan prestasi siswa bisa lebih meningkat. Toh kami tak berharap bantuan APBD dan APBN," pungkasnya. (esy/jpnn)
Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia Muhammad Ramlai Rahim menyebut, sebanyak 77,13 persen siswa kompetensi matematikanya rendah.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Waka MPR Minta Lembaga di Sektor Pendidikan Tingkatkan Efektivitas Kerja
- Komjen Boy Rafli: Sektor Pendidikan Harus Bersinergi dalam Pencegahan Terorisme
- Jokowi Tingkatkan Kualitas Generasi Bangsa Lewat Bantuan Pendidikan
- UU Ciptaker Masih Singgung Perizinan Sektor Pendidikan
- GAWAT! Sektor Pendidikan jadi Ladang Pungli