Inikah Kebijakan yang Diinginkan Pak Jokowi?
jpnn.com, BATAM - Pengusaha dan masyarakat Batam, Kepulauan Riau, tengah frustasi menghadapi kelesuan ekonomi saat ini.
Kondisi tersebut semakin berat karena ditambah kebijakan BP Batam dan Pemkot Batam yang tanpa mempertimbangkan keadaan ekonomi yang tengah terpuruk.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Ir Cahya kepada Batam Pos, Rabu kemarin.
''Tolong para pimpinan turun ke lapangan dan mendengar keluhan-keluhan mereka. Keluhan-keluhan yang masuk ke kami sudah menjurus ke kekecewaan yang mendalam. Dan jujur kami sendiri juga merasakan. Sudah sangat-sangat memprihatikan,'' ungkapnya.
Sekarang, lanjut Cahya, semua usaha sepi, mal-mal sepi, restoran sepi, rumah makan sepi. Semua pengusaha retail di Nagoya, Batamcenter sampai Batuaji, dan Sagulung semua mengeluh sepi.
Yang dihadapi para pengusaha dan masyarakat saat ini, selain perijinan yang berbelit-belit, birokrasi yang panjang, pernyataan para pimpinan yang sering membuat kegaduhan dan keresahan.
Tidak hanya itu, sejumlah beban yang semakin hari semakin berat dihadapi para pengusaha dan masyarakat saat ini.
''Tarif UWTO (Uang Wajib Tahunan Otorita) naik, tarif pelabuhan naik, tarif di bandara naik, tarif listrik naik, tarif NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) naik. Semua naik,'' sebutnya.
Pengusaha dan masyarakat Batam, Kepulauan Riau, tengah frustasi menghadapi kelesuan ekonomi saat ini.
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Kecewa, Anggota Komisi VI DPR Minta M Rudi Mundur dari Jabatan Kepala BP Batam, Ini Penyebabnya
- 85 Persen Masyarakat Tanjung Uncang Batam Solid Dukung Ansar Ahmad
- Masyarakat Batu Ampar Batam Targetkan 80 Persen Suara untuk Kemenangan Ansar-Nyanyang