Inikah Penyebab Amokrane Berani Melawan Polisi?
jpnn.com - BADUNG - Kematian mantan petarung Mixed Martial Arts (MMA) Amokrane Sabet di Badung, Bali, akibat peluru dari pistol polisi justru menyisakan tanya. Yakni terkait hal yang menyebabkan warga negara Prancis itu berani nekat melawan aparat.
Amokrane memang terpaksa ditembak karena melukai Brigadir AA Sudiarta, anggota Polsek Kuta Utara, Badung, Senin (2/5). Dengan pisau terhunus, pria 49 tahun dengan tubuh penuh tato itu berkali-kali menusuk Sudiarta.
Usut punya usut, ada dugaan kenekatan Amokrane justru bermula ketika masa berlakunya visa turis dalam paspornya sudah habis sejak September 2015. Ia terbujuk calo yang memintanya tidak mengurus perpanjangan visa.
“Kami menduga dia (Amokrane, red) terprovokasi oknum calo agar tidak memperbarui visanya. Karena itu dia berani mengancam dan bikin keonaran,” ujar Kepala Imigrasi Kelas I Ngurah Rai Yosep Renung Widodo, Selasa (3/5) siang.
Amokrane memang sudah dua tahun belakangan ini tinggal di Bali. Ia menghuni sebuah vila di Banjar Tegal Gundul, Tibubenang, Kuta Utara.
Selama tinggal di Bali, ia sudah tiga kali memperbarui visanya. Terakhir kali ia mengurus perpanjangan cisa adalah pada Agustus 2014.
Karena kerap berurusan dengan imigrasi, Amokrane disebut-sebut paham betul hukum keimigrasian yang berlaku di Indonesia. Masalahnya, dia juga berurusan dengan calo yang biasa menipunya.
“Informasi yang kami dapat, Amokrane itu biasa berkonsultasi dengan calo. Satu saat dia ditakut-takuti calo karena status over stay-nya di Bali,” timpalnya.
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak
- PAM Jaya Pasang Pompa Alkon, Masyarakat Bilang Begini soal Dampaknya
- Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar