Inikah Pertanda Bang Sandi Ogah jadi Menteri?
jpnn.com, JAKARTA - Sandiaga Uno mengatakan siap memberikan masukan dari luar pemerintahan. Mantan calon wakil presiden itu mengatakan, cara itu dipilih agar pendapatnya objektif dan konstruktif bagi kebaikan bangsa dan negara.
"Saya bersedia untuk memberikan masukan dari luar pemerintahan menyampaikan hal-hal yang seperti pil pahit," kata Sandiaga usai menerima kunjungan Pimpinan MPR RI, di kediamannya, Jakarta, Senin (14/10).
Sandi yakin masih sangat dibutuhkan masukan dari luar pemerintahan, yaitu mitra yang kritis dan konstruktif menyampaikan pesan-pesan yang jelas demi kemajuan bangsa agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan.
Menurutnya, kalau masukan diberikan dari dalam pemerintahan, dikhawatirkan menggunakan prinsip Asal Bapak Senang (ABS) sehingga masukan kepada pemerintah harus disampaikan dalam semangat kebersamaan.
Sandi enggan menegaskan apakah pernyataannya itu sebagai penegasan dirinya menolak menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau urusan menteri, itu hak prerogatif presiden. Lalu bagaimana koalisi, silakan para ketua umum partai melihatnya," ujarnya.
Sandiaga mengatakan belum ada pembicaraan terkait apakah dirinya menjadi menteri atau tidak, karena itu masih dianggapnya terlalu jauh.
Sandi menegaskan dirinya merasa perlu ada kewajiban untuk menyampaikan kritikan secara konstruktif. Namun bersahabat dan selalu dalam prinsip kedewasaan dan keakraban.
Sandiaga Uno yang disebut-sebut berpeluang jadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, yakin masih sangat dibutuhkan masukan dari luar pemerintahan.
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara
- Sandiaga Uno Minta RSI Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- Kunjungi Kedai Saat Kopi di Surabaya, Sandiaga Uno: Konsepnya Unik
- Sebut Ada Calon Wamen Selundupan Datang ke Hambalang, Said Didu Singgung Jokowi