Inikah Solusi Kasus Siswa Penganut Saksi Yehuwa yang 3 Kali Tinggal Kelas?
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Retno Listyarti membeberkan sejumlah usulan penyelesaian kasus tiga siswa kakak beradik yang tiga kali tinggal kelas lantaran agama/kepercayaan yang mereka anut.
Usulan penyelesaian kasus siswa penganut Saksi Yehuwa itu dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) tim gabungan yang terdiri dari KPAI, Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, dan unsur masyarakat sipil, di kantor Walikota Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (24/11).
Tiga anak penganut kepercayaan Saksi Yehuwa itu merupakan peserta didik di SDN 051 Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Mereka ialah M (14) kelas 5 SD, Y(13) kelas 4 SD, dan YT (11) kelas 2 SD.
Bu Retno menjelaskan beberapa usulan yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Utara Jarwoko dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan Tajuddin Tuwo.
Jarwoko mengusulkan ketiga siswa tetap diberikan pembelajaran agama dari guru agama Kristen namun hanya aspek kognitif atau pengetahuan dan aspek afektif atau sikap.
Aspek Psikomotorik, praktik, atau keterampilan diserahkan kepada komunitas agama ketiga kakak beradik itu agar tidak ada lagi perdebatan soal akidah.
Kemudian, Tajuddin mengusulkan agar ketiga anak naik kelas hanya untuk keputusan tidak naik kelas yang ketiga. Nantinya ketiga siswa itu akan mengikuti remedial terlebih dahulu untuk nilai yang tidak tuntas, yaitu pendidikan agama saja karena nilai mata pelajaran lain tuntas bahkan dengan nilai tinggi.
Menanggapi usulan-usulan tersebut, Retno menilai hal itu tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak-anak yang dimaksud.
Komisioner KPAI Retno Listyarti membeber sejumlah solusi bagi siswa penganut Saksi Yehuwa yang 3 kali tinggal kelas lantaran agama yang mereka anut.
- Pijar Sekolah Bantu Intansi Pendidikan Tingkatkan Kinerja
- SNPMB 2025 Diluncurkan, Ada Ketentuan Baru yang Perlu Diketahui Siswa & Sekolah
- 70 Ribu Siswa Ikut Survei Global OECD, Kudus Jadi Wakil Indonesia
- KIWI Challenge 2024 Jadi Ajang Memantik Semangat Wirausaha Muda
- Fitur Gratis Pijar Belajar Bantu Siswa Supaya Tak Salah Jurusan
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia