Inikah Solusi Terbaik Konflik Ojek Online vs Angkot?
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta menengahi konflik yang terus terjadi antara ojek online dengan angkutan konvensional.
Anggota Komisi V DPR M Nizar Zahro mengatakan, salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah membuat kesepakatan secara kultural tentang pembagian rute.
"Sopir angkot itu, kan, sudah puluhan tahun mencari penumpang di area area itu. Ketika ada ojek online, penumpangnya semakin sedikit. Penumpang itu sedikit banyak beralih ke ojek online. Jadi harus ada pembagian wilayah operasi," kata Nizar, Rabu (22/3).
Politikus Gerindra ini menyebutkan, keberadaan layanan transportasi, baik konvensional maupun online terus bertambah.
Namun, di sisi lain, jumlah penumpang cenderung berkurang karena masyarakat memiliki kendaraan pribadi.
Karena itu, melalui revisi Permenhub No 32 tahun 2016 yang sedang berjalan, Kementerian Perhubungan diharapkan mendengarkan dan menampung aspirasi kedua pihak sebelum mengeluarkan hasil revisi.
"Jangan sampai ketika revisi tersebut sudah disahkan masih ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Revisi tersebut harus sama-sama menguntungkan transportasi konvensional dan online," tambahnya. (fat/jpnn)
Pemerintah diminta menengahi konflik yang terus terjadi antara ojek online dengan angkutan konvensional.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Sukarelawan Harap Program Traktiran RIDO Bisa Membantu Pengemudi Ojek Online
- Akademisi: Status Ojol Perlu Dipertimbangkan Kembali Dampaknya bagi Pengemudi
- Bentrok Ojol Vs Opang di Pasir Impun Bandung Terjadi Lagi, Begini Kronologinya
- Kawal Demo Ojol, PBHI Sorot Investasi Tak Sejahterkan Para Driver
- Antisipasi Warga Sulit Dapat Kendaraan Saat Demo Ojol, Transjakarta Tambah Armada
- Anak-Anak ke Sekolah Naik Angkot, Edward Akbar Malah Bilang Begini