Inilah 10 Daerah Tingkat Partisipasi Pemilih Terendah
jpnn.com - JAKARTA - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) melakukan kajian terhadap data yang masuk ke laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasilnya, tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 229 daerah dari total 264 daerah yang menggelar pemungutan suara Rabu (9/12) kemarin, mencapai 69 persen.
"Pengkajian yang kami lakukan baru di 229 daerah. Rinciannya, 34 daerah tingkat partisipasinya di bawah 60 persen. Kemudian 84 daerah berkisar 60-70 persen. Tingkat partisipasi di 88 daerah berkisar 70-80 persen dan 23 daerah di atas 80 persen," ujar Koordinator Nasional JPPR Masykurudin Hafidz, Kamis (17/12).
Menurut Masykurudin, angka 69 persen diperoleh setelah melihat jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di 229 daerah tersebut dan membandingkannya dengan pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Di mana DPT mencapai 94.117.455 pemilih. Sementara partisipasi hanya berkisar 60.099.431 pemilih.
"Partisipasi pemilih laki-laki mencapai 48 persen. Sementara wanita 52 persen. Jadi perempuan lebih banyak menggunakan hak pilihnya, dengan selisih yang mencapai hingga 4 persen,"ujar Masykurudin.
Ditanya terkait daerah-daerah dengan tingkat partisipasi rendah, Masykurudin kemudian menjabarkan di sepuluh daerah terendah. Rinciannya, pilkada Kota Medan menempati rekor terendah dengan tingkat partisipasi 27 persen. Disusul Kota Batam 50 persen.
"Lalu Kabupaten Serang (51 persen), Kota Waringin Timur (52 persen), Jember (52 persen), Tuban (52 persen), Surabaya (52 persen), Karimun (54 persen), Padang Pariaman (55 persen) dan Kabupaten Agam (55 persen),"ujar Masykurudin.(gir/jpnn)
JAKARTA - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) melakukan kajian terhadap data yang masuk ke laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasilnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik