Inilah 3 Potensi Konflik TNI-Polri Versi Sosiolog

Inilah 3 Potensi Konflik TNI-Polri Versi Sosiolog
Inilah 3 Potensi Konflik TNI-Polri Versi Sosiolog

Konsekuensi dari pembenahan kelembagaan ini adalah soal anggaran dan jumlah personil antara TNI-Polri harus beda. Anggaran dan personil TNI menurutnya tidak perlu sebanyak polisi, karena saat ini tidaak ada ancaman dari luar. Sementara Polri, harus memperkuat personilnya, terutama menambah kuota Polwan sebagai garda depan pelayanan Polri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Ketiga, pendidikan. Kurikulum di setiap akademi militer dan polri harus sesuai porsinya masing-masing. Polri mulai dari rekrutmen tidak boleh ada pungutan. "Sekarang kan masih ada. Lalu dalam pendidikan Polri tidak boleh ada perlakuan seperti militer, direndam, dipukul dan semacamnya," ulas Tamrin. (Fat/jpnn)

JAKARTA - Sosiolog UI, Prof Tamrin Amal Tomagola mengemukakan, pemerintah harus tegas dalam mengurai peta konflik antara TNI-Polri. Jika tidak, konflik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News