Inilah 3 Potensi Konflik TNI-Polri Versi Sosiolog
Sabtu, 09 Maret 2013 – 16:13 WIB
![Inilah 3 Potensi Konflik TNI-Polri Versi Sosiolog](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Inilah 3 Potensi Konflik TNI-Polri Versi Sosiolog
Konsekuensi dari pembenahan kelembagaan ini adalah soal anggaran dan jumlah personil antara TNI-Polri harus beda. Anggaran dan personil TNI menurutnya tidak perlu sebanyak polisi, karena saat ini tidaak ada ancaman dari luar. Sementara Polri, harus memperkuat personilnya, terutama menambah kuota Polwan sebagai garda depan pelayanan Polri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ketiga, pendidikan. Kurikulum di setiap akademi militer dan polri harus sesuai porsinya masing-masing. Polri mulai dari rekrutmen tidak boleh ada pungutan. "Sekarang kan masih ada. Lalu dalam pendidikan Polri tidak boleh ada perlakuan seperti militer, direndam, dipukul dan semacamnya," ulas Tamrin. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Sosiolog UI, Prof Tamrin Amal Tomagola mengemukakan, pemerintah harus tegas dalam mengurai peta konflik antara TNI-Polri. Jika tidak, konflik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi Imam Masjid UEA 2024
- Praktisi Hukum UI Sebut Gugatan terkait Pembangunan Kantor Kedubes India Salah Sasaran
- Gunung Ibu Erupsi Lagi, Muntahkan Abu Vulkanik dan Lava Pijar Disertai Kilat
- Bambang Pacul Sebut Komisi III Kemungkinan Akan Kunker ke Sumbar Dalami Kasus Afif Maulana
- Jaksa Tetapkan Mantan Kadisbudpar Indramayu Jadi Tersangka Korupsi Air Terjun Buatan
- Raim Laode Bagikan Rahasia Sukses Kariernya, Wajib Punya Mental Juara