Inilah 4 Perwira Tinggi Layak menjadi KSAU
Dengan begitu, kata Khairul, bisa menjadi tandem yang cocok bagi panglima TNI yang berlatar penerbang pesawat angkut. Kecocokan untuk bisa dipakai untuk membangun pertahanan udara tanah air.
”Tentu saja soal rekan seangkatan tak bisa jadi ukuran utama. Namun, latar (Yuyu) sebagai penerbang tempur dan (Hadi sebagai penerbang) angkut membuat mereka berdua saling mengisi dan melengkapi,” jelasnya.
Sementara itu, Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja dan Marsekal Madya TNI M. Syaugi yang masuk masa pensiun pada awal 2019 dan akhir 2018 lebih kecil kemungkinannya dipilih menjadi KSAU.
”Kurang ideal jika kita merujuk pada posisi panglima (TNI) yang bisa jadi juga akan menjabat cukup lama,” ungkap Khairul.
Namun demikian, peluang keduanya menduduki jabatan tersebut masih ada. Sebab, umur dan masa pensiun bukan hal baku dalam penentuan pengisi jabatan KSAU.
Lebih lanjut Khairul menyampaikan bahwa panglima TNI tidak bisa terlalu lama merangkap jabatan.
”Satu bulan saya kira sudah cukup lama,” ujarnya. Dengan begitu, roda organisasi TNI tetap berjalan normal. Selain itu juga supaya Hadi punya tim yang lengkap.
Meski tidak ada ketentuan yang membatasi durasi panglima TNI merangkap jabatan sebagai kepala staf, namun aturan dengan jelas menyebutkan bahwa dua jabatan tersebut tidak boleh dipegang oleh satu orang yang sama. ”Lama atau tidak itu harus dimaknai sebagai proses penyiapan pejabat baru,” kata dia. (syn/)
Empat perwira tinggi TNI AU berpangkat marsekal madya dianggap layak menjabat KSAU, namun dua nama dinilai paling besar peluangnya.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- 4000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online Selama 2024
- Sepakat dengan Menhut, Panglima TNI Siap Kerahkan Personel Jaga Hutan
- TNI-Polri Kerahkan 115.000 Personel Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran, Ada Potensi Ancaman?