Inilah 6 Kandidat Berpeluang Dampingi Moch Anton
”Saya sudah dua kali bertemu Pak Djarot (Djarot Saiful Hidayat), terakhir minggu lalu di Malang,” kata Gandung. Ia yakin akan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP.
”Ada panggilan dari DPP untuk tawaran N2, tapi saya kekeh nyatakan maju N1,” kata pria kelahiran 15 Desember 1981 itu.
Disinggung terkait basis masa non partai, Gandung menyatakan sudah didukung Garda Pancasila. ”Ada kader Garda Pancasila di setiap RW di Kota Malang. Itu tim sukses saya,” kata pria 35 tahun itu.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Brawijaya, Wawan Sobari, M.A, Ph.D menyatakan, saat ini publik penasaran dengan siapa yang akan digandeng Anton di pilwali 2018.
Selain popularitas Anton tinggi, N2 juga berpotensi melanjutkan kepemimpinan Anton pada pilwali 2023 mendatang.
”Otomatis Anton harus selektif, karena ada pertimbangan ke depan. Misalnya sebagai penerus setelah Anton di Pilwali 2023,” terang Wawan.
Dosen politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB ini menjelaskan beberapa kriteria untuk menjadi cawali. Mulai elektabilitas, hingga dari kalangan mana. ”Modal anggaran calon N2 juga menjadi pertimbangan,” Kata dia.
Disinggung mengenai rekomendasi DPP Partai Nasdem untuk Anton-Syamsul, Wawan mengatakan dinamika politik bisa berubah setiap saat. Bisa jadi masyarakat banyak yang tidak mengenal Syamsul, tapi politik tidak bisa dipandang sederhana.
NasDem sudah merekomendasikan Syamsul sebagai pendamping petahana Moch Anton di Pilkada Kota Malang. Hanya saja, partai lain belum bersikap.
- Relasi Siap Menangkan Wahyu-Ali dan Khofifah-Emil di Kota Malang
- Deklarasi dan Doa Prabowo Mania Jatim untuk Pasangan WALI di Pilwalkot Malang
- KPK Yakin Banget Roda Pemerintahan di Malang Tak Terganggu
- DPRD Malang Korup Berjemaah, Sudah 41 Jadi Tersangka Rasuah
- Hasil Survei Ini Sungguh Mengejutkan,Wow Banget
- KPK Jerat Walkot Malang, 18 Anggota DPRD Jadi Tersangka